IKNews, Kotamobagu, – Pemerintah Kotamobagu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengungkapkan bahwa produksi sampah di kota ini mencapai angka yang mengkhawatirkan selama periode lima bulan terakhir, yaitu dari Januari hingga Mei 2023. Data yang diungkapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa total produksi sampah mencapai angka sebesar 9 ribu ton.
Kepala Seksi Pengolahan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup, Haidir Mondo, menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kotamobagu selama periode tersebut. Menurutnya, produksi sampah terbesar berasal dari masyarakat Kecamatan Kotamobagu Barat. Wilayah ini diketahui memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, ditambah lagi keberadaan pasar di sana, sehingga wajar jika jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga Kotamobagu Barat paling tinggi.
Haidir juga mengungkapkan kekhawatiran terkait kapasitas TPA dalam menampung jumlah sampah yang semakin besar. Dilihat dari kondisi TPA saat ini, diperkirakan TPA hanya bisa menampung sampah masyarakat hingga tahun depan. Oleh karena itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup berupaya mencari solusi untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA.
Salah satu langkah yang dapat diambil oleh masyarakat adalah mengaktifkan kembali bank sampah dan rumah kompos di desa dan kelurahan. Dengan memisahkan sampah plastik dan sampah kompos, kemudian mengolahnya, diharapkan sampah yang sampai ke TPA adalah sampah yang memang tidak dapat dimanfaatkan lagi. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi beban TPA dan memperpanjang masa penggunaan fasilitas tersebut.
Berikut adalah jumlah total produksi sampah di Kotamobagu sepanjang Januari hingga Mei 2023:
- Januari: 1.695.790 kilogram
- Februari: 1.608.470 kilogram
- Maret: 1.719.930 kilogram
- April: 1.968.940 kilogram
- Mei: 2.203.640 kilogram
Pemerintah Kotamobagu mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Dengan mengurangi pembuangan sampah ke TPA melalui pemanfaatan bank sampah dan rumah kompos, diharapkan Kotamobagu dapat menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah dengan lebih efektif.***