Kotamobagu – Dari dulu hingga saat ini, bisnis kuliner terus menjadi peluang usaha yang menjanjikan dalam meraup pundi-pundi rupiah.
Berbagai jenis masakan kuliner berpotensi dalam meraup untung, meski hanya sebatas percobaan untuk jualan.
Hal ini yang dilakukan Nindia Kawulusan, warga Desa Moyag Tampoan yang memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat masakan khas kampung, yakni nasi goreng kampung dalam meraup keuntungan.
Menurutnya, nasi goreng kampung sosis yang ia buat ini hanya sebatas untuk dikonsumsi keluarga.
Namun, karena kelebihan ia pun membagikan kepada kerabatnya. Alhasil, setelah kerabatnya mencoba dan menilai masakannya enak, ia pun langsung termotifasi untuk menjajalkan nasi goreng kampung sosis yang ia buat.
“Sebenarnya hanya dimasak untuk keluarga, karena lebih sehingga dibagi ke teman-teman. Dan, mereka mengatakan enak. Disitulah saya mencoba untuk menjual nasi goreng ini melalui media sosial meski persediaan yang belum banyak. Alhamdulillah, ternyata banyak yang membeli. Disitulah saya mulai menekuni bisnis ini,” ujar Nindia.
Pun, diakui guru di salah satu SMA di Kotamobagu ini bahwa, ia berjualan karena saat ini proses belajar mengajar masih dalam mode dalam jaringan (Daring).
Dalam sehari, nasi goreng kampung sosis yang ia jajalkan ini bisa habis paling banyak 46 paket da paling sedikit 27 paket. “Untuk persediaan biasanya pagi dan malam hari. Dari hasil penjualan iniomset yang diraup bisa Rp400 ribu sampai Rp500 ribu dalam sehari,”kata Nindia.
Soal harga, nasi goreng kampung buatan mama shirin (sapaan akrab) ini tidak terlalu menguras saku. Hanya dengan Rp10 ribu saja, sudah bisa merasakan nasi goreng kampung buatan mama shirin.
Yang penasaran untuk mencoba masakan mama shirin ini bisa langsung diorder via Whats app di nomor: +62 897-8843-962. Atau untuk malam hari bisa langsung berkunjung ke Pondok Ngopi 43 yang berada di jalan raya Desa Moyag.