IKNews, Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamobagu sedang mempersiapkan Festival Budaya Jawa Tondano (Jaton) ke-XVII, yang akan diadakan di Lapangan Sinindian, Kecamatan Kotamobagu Timur.
Festival ini dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 21 hingga 24 Juni 2023 dan akan diikuti oleh sekitar 3 ribu peserta dari berbagai daerah di wilayah Indonesia Timur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Anki Taurina Mokoginta, mengungkapkan kegembiraannya atas pemilihan Kotamobagu sebagai tuan rumah acara tahunan ini.
Dinas kebudayaan dan pariwisata sepenuhnya mendukung acara ini dan untuk menyemarakkannya, akan diselenggarakan pergelaran carnaval budaya yang melibatkan berbagai etnis seperti Bugis, Jawa, Bali, Sanger, Gorontalo, dan yang paling khusus adalah Bolaang Mongondow.
“Kolaborasi dari semua etnis di Kotamobagu akan menjadi wujud nyata dari keragaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ” Ungkap Anki.
Anki juga menyatakan bahwa festival ini merupakan kesempatan emas bagi Kotamobagu untuk mempromosikan budaya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta sektor pariwisata.
“Melalui kegiatan ini, banyak orang akan datang ke Kotamobagu, sehingga akan berdampak positif pada perekonomian daerah, sektor pariwisata, dan kehidupan religius-budaya masyarakat setempat,” Jelas Anki.
Dalam konteks ini, Anki juga menjelaskan bahwa Jaton memiliki nilai-nilai religius yang kuat, dan hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Kotamobagu. Sebagai daerah eks swapraja, Kotamobagu juga memiliki warisan budaya dan religius yang kaya.
Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mendukung penuh acara ini dengan koordinasi dari pemimpin daerah, termasuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Sekretaris Daerah.
Pada acara pembukaan nanti, akan diselenggarakan penampilan karnaval etnis yang mewakili berbagai suku di Kotamobagu, sebagai bentuk dukungan terhadap pergelaran festival ini.
Dengan adanya Festival Jaton ke-XVII yang menampilkan keberagaman budaya, Kotamobagu berharap dapat memperkuat citra sebagai destinasi pariwisata yang menarik, mempromosikan UMKM lokal, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya dan religius dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga festival ini sukses dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pemertahanan nilai-nilai budaya di Kotamobagu serta wilayah sekitarnya, “tutup Anki. ***