IKNews, Kotamobagu — Hanya dua hari menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Kotamobagu belum mengetahui jumlah hewan kurban yang akan disembelih di wilayah tersebut. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai kesiapan dan koordinasi panitia di tengah pentingnya pengelolaan kurban secara tertib dan transparan.
Ketua PHBI Kotamobagu, Yusrin Mantali, S.Kom, secara terbuka menyatakan belum mengetahui data jumlah hewan kurban yang seharusnya menjadi informasi dasar dan vital menjelang Idul Adha.
“Saya belum tahu berapa pasti jumlah hewan qurban di Kotamobagu, nanti tanyakan langsung ke Bagian Kesra,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi media InfokiniNews, Selasa (4/6/2025).
Pernyataan ini menimbulkan kekhawatiran publik, mengingat pelaksanaan ibadah kurban memerlukan pengawasan ketat, mulai dari aspek kesehatan hewan, pendistribusian daging kepada masyarakat, hingga pelaporan kegiatan kepada otoritas keagamaan dan publik. Ketidaktahuan PHBI yang notabene sebagai panitia inti Idul Adha, justru mengesankan minimnya koordinasi antarlembaga teknis.
Sementara itu, sejumlah warga dan tokoh masyarakat menyayangkan kelambanan informasi yang muncul dari pihak panitia. “Kalau H-2 saja datanya belum ada, bagaimana bisa menjamin bahwa proses distribusi kurban adil dan sesuai syariat?” ujar seorang warga Kelurahan Mogolaing yang enggan disebutkan namanya.
Pengamat kebijakan publik juga menyoroti lemahnya perencanaan dalam agenda besar tahunan ini. Mereka menilai PHBI seharusnya sudah mengantongi data hewan kurban minimal satu pekan sebelum hari raya, bukan menunggu informasi dari pihak lain.
Kondisi ini memunculkan desakan agar Pemerintah Kota Kotamobagu, khususnya Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), segera memberikan klarifikasi sekaligus memperbaiki jalur koordinasi dan pelaporan internal antar lembaga, guna menghindari kekacauan teknis saat hari-H.
Idul Adha adalah momentum keagamaan yang sangat penting, bukan hanya sebagai ibadah, tapi juga wujud solidaritas sosial. Ketidaksiapan panitia dalam hal sekecil tapi krusial seperti jumlah hewan kurban, mencerminkan masalah manajerial yang harus segera dievaluasi.***