Beranda Daerah Kotamobagu Dinkes Kotamobagu Ajak Perangi DBD dengan Gerakan 4M Plus

Dinkes Kotamobagu Ajak Perangi DBD dengan Gerakan 4M Plus

91
0
Ilustrasi Nyamuk DBD

IKNews, Kotamobagu – Kotamobagu menghadapi perhatian serius akibat meningkatnya perkembangan larva nyamuk selama musim penghujan. Genangan air hujan yang sering terjadi menjadi tempat favorit bagi nyamuk Aedest Aegypti untuk bertelur, yang dikenal sebagai pembawa virus Dengue.

Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu (Dinkes) memberikan peringatan serius tentang Virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut Plt. Kepala Dinkes Kota Kotamobagu, Fernando Mongkau, nyamuk pembawa virus DBD aktif pada pagi hingga siang hari. Jika terkena gigitan, gejala yang muncul mirip dengan influenza, termasuk demam tinggi mencapai suhu tubuh 40° Celsius.

Ancaman DBD: Penyakit Mematikan yang Harus Diwaspadai

Fernando menegaskan bahwa infeksi virus DBD dapat menyebabkan gejala pusing dan nyeri sendi, serta ruam merah pada kulit. Penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius.

Gerakan 4M Plus: Senjata Melawan Penyebaran DBD

Pemerintah Kota Kotamobagu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD. Dinkes mengajak masyarakat untuk menerapkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengikuti gerakan 4M Plus.

Gerakan 4M Plus untuk Mencegah DBD:

1. MENGURAS: Menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan lainnya secara berkala untuk mencegah nyamuk bertelur di sana.
2. MENUTUP: Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes tidak dapat masuk dan bertelur di dalamnya, seperti drum dan kendi.
3. MENGUBUR, MEMANFAATKAN, MENDAUR ULANG: Mengelola barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan mengubur, memanfaatkan kembali, atau didaur ulang.
4. MEMANTAU: Selalu memantau wadah penampungan air dan bak sampah untuk menghindari penumpukan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Taktik Tambahan dalam Gerakan Plus:

– Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
– Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
– Menggunakan kelambu saat tidur.
– Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
– Menanam tanaman pengusir nyamuk.
– Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
– Menghindari menggantung pakaian di dalam rumah yang dapat menjadi tempat istirahat nyamuk.

Kolaborasi Bersama: Cegah DBD, Lindungi Kotamobagu

Fernando melaporkan bahwa dari Januari hingga Juli 2023, sudah terdapat 91 kasus penderita penyakit DBD di wilayah Kota Kotamobagu. Dia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan terhadap lingkungan serta mengikuti tindakan pencegahan pemerintah. Dengan kerjasama ini, diharapkan angka kasus DBD dapat ditekan dan masyarakat tetap terlindungi dari penyakit yang berbahaya ini.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini