IKNews, Kotamobagu – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kotamobagu telah melakukan pemetaan daerah yang rawan terdampak bencana longsor dan banjir di wilayah tersebut.
Menurut Kepala BPBD Kotamobagu, Alfian Hasan, terdapat sejumlah daerah yang teridentifikasi sebagai area paling rawan bencana.
Alfian Hasan mengungkapkan bahwa terdapat 11 Kelurahan dan Desa di Kotamobagu yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap bencana banjir. Daerah-daerah tersebut meliputi Kelurahan Molinow, Mongkonai, Mogolaing, Kotamobagu, Gogagoman, Upai, Kotobangon, Sinindian, serta Desa Moyag, Bungko, dan Kopandakan I.
Selain itu, dua kelurahan juga terdeteksi sebagai daerah yang rawan terkena longsor, yaitu jalan AKD.Mongkonai dan jalan Gogagoman-Passi.
Dalam keterangannya, Alfian Hasan mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan longsor, mengingat perubahan cuaca yang tidak menentu.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam beberapa hari terakhir, wilayah Kotamobagu telah mengalami curah hujan yang cukup tinggi, yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor. Oleh karena itu, warga diminta untuk selalu waspada, terutama mereka yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
Pemerintah Kota Kotamobagu melalui BPBD terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana guna meminimalkan risiko yang dapat ditimbulkan.
Upaya-upaya tersebut meliputi pengawasan yang ketat, peningkatan sistem peringatan dini, serta penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Pemetaan daerah rawan bencana ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam mengambil tindakan preventif yang tepat guna melindungi diri dan harta benda dari ancaman bencana.
Dengan meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya, diharapkan warga Kotamobagu dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan mereka dalam menghadapi bencana alam.***