IKNews, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kini memfokuskan upaya pada penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk menangani persoalan adiksi nikotin yang kian mengkhawatirkan. Melalui pelatihan intensif selama lima hari yang ditutup pada Sabtu (20/9), sebanyak 30 tenaga kesehatan dibekali keahlian dalam konseling dan pendampingan berhenti merokok.
Fenomena tingginya angka perokok aktif di kalangan usia produktif di Boltim dinilai sebagai ancaman serius terhadap pembangunan kesehatan masyarakat. Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menyatakan bahwa peran tenaga kesehatan sebagai agen perubahan menjadi sangat vital dalam memerangi kebiasaan merokok yang telah membudaya.
“Mereka bukan sekadar perawat atau bidan, tapi juga motivator dan edukator untuk masyarakat agar memahami bahaya merokok dan terdorong untuk berhenti,” tegas Bupati.
Pelatihan yang digelar di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Manado ini memberikan materi tentang teknik komunikasi efektif dan strategi konseling, guna memudahkan pendekatan kepada pasien yang ingin berhenti merokok. Pendekatan ini diyakini lebih efektif daripada hanya mengandalkan kampanye satu arah atau larangan keras.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Boltim untuk mengendalikan penyakit tidak menular yang banyak dipicu oleh konsumsi tembakau, seperti kanker paru, penyakit jantung, dan stroke.* (Mg-01)