IKNews, BOLTIM – Pmerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). menandai langkah penting menuju kabupaten yang inklusif dan berperspektif hak anak, dengan digelarnya Deklarasi Gereja Ramah Anak pertama di wilayah tersebut, Selasa (8/7/2025j, di Kecamatan Tutuyan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara Pemerintah Daerah, Kementerian Agama, serta lembaga keagamaan, dalam mendukung terbentuknya ruang ibadah yang aman, edukatif, dan penuh kasih bagi tumbuh kembang anak-anak.
Dalam kesempatan ini, Bupati Boltim Oskar Manoppo menyampaikan sambutannya secara resmi melalui Asisten Administrasi Umum, Hardiman Pasambuna yang hadir mewakili dan membacakan arahan Bupati di hadapan jajaran pendeta, perangkat daerah, serta jemaat yang hadir.
“Gereja Ramah Anak bukan sekadar konsep, melainkan gerakan nyata membentuk ruang ibadah sebagai tempat perlindungan dan pembinaan karakter anak. Pemerintah Daerah menyambut inisiatif ini dengan sepenuh hati, karena sejalan dengan visi kita membentuk Kabupaten Layak Anak,” demikian pernyataan Bupati sebagaimana dibacakan Asisten 3.
Bupati Oskar dalam sambutannya menggarisbawahi empat pilar utama dalam mewujudkan gereja ramah anak:
1. Pendidikan nilai-nilai luhur dan pembinaan karakter secara spiritual
2. Perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi
3. Pemberian ruang partisipasi aktif bagi anak-anak dalam kehidupan gereja
4. Keterlibatan penuh orang tua dalam mendidik dan membina anak bersama gereja
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum, Hardiman Pasambuna, dalam kapasitasnya sebagai pejabat yang mewakili kepala daerah, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi dalam setiap lini kehidupan masyarakat, termasuk dalam ranah spiritual.
“Deklarasi ini adalah wujud kemajuan, bahwa gereja dan pemerintah berjalan seiring untuk menjamin hak anak atas lingkungan yang aman dan mendukung. Ini harus menjadi komitmen bersama,” tegas Hardiman.
Deklarasi ini mendapat sambutan hangat dari para pemuka agama, termasuk Ketua Jemaat GMIBM Lembah Yarden, Pdt. Jeri C. Wilar, S.Th., serta tokoh-tokoh jemaat di seputaran Kecamatan Tutuyan. Dukungan juga datang dari sejumlah pimpinan perangkat daerah yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Bupati Oskar berharap agar langkah ini menjadi inspirasi bagi komunitas keagamaan lainnya untuk membangun lingkungan yang lebih peduli pada hak anak, demi menciptakan generasi Boltim yang unggul dan berkarakter.
“Mari kita pastikan bahwa anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang melindungi, mendidik, dan menginspirasi mereka. Deklarasi ini harus menjadi langkah awal menuju komitmen yang lebih besar,” tutupnya dalam sambutan yang disampaikan Asisten 3.
Dengan deklarasi ini, Boltim mencetak sejarah baru dalam pengarusutamaan perlindungan anak berbasis komunitas keagamaan, sebagai bagian dari pembangunan manusia seutuhnya di wilayah Bolaang Mongondow Timur.*
Peliput: Muklas