Pemkab Boltim Perkuat Langkah Konvergensi, Angka Stunting Turun Signifikan

oleh -53 Dilihat
Gambar: Wakil Bupati Bolaang Mongondow Timur, Argo V. Sumaiku, membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) III sekaligus Pelaksanaan Tahapan 3 Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten Boltim Tahun 2025, yang digelar di Kotamobagu, Senin, 10 November 2025. Foto: Klas/IKN.

IKNews, BOLTIM — Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting. Hal ini tampak dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) III sekaligus Pelaksanaan Tahapan 3 Aksi Konvergensi Stunting, yang digelar di salah satu aula pertemuan di Kota Kotamobagu, Senin (10/11/2025).

Acara dibuka langsung oleh Wakil Bupati Boltim, Argo V. Sumaiku, yang hadir mewakili Bupati Oskar Manoppo. Dari pantauan di lokasi, sekitar 73 peserta hadir dalam forum tersebut, terdiri atas unsur TP3S kabupaten dan kecamatan, perwakilan Pengadilan Agama Boltim, Kementerian Agama, mitra CSR dari Bank SulutGo dan PT Asa, hingga pengurus TP-PKK Kabupaten.

Dalam sambutannya, Argo menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk menekan angka stunting hingga level yang lebih rendah secara berkelanjutan. Ia membacakan pesan Bupati Oskar Manoppo yang menegaskan bahwa program percepatan penurunan stunting bukan hanya target administratif, tetapi bagian dari pembangunan manusia yang berkelanjutan.

“Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting hingga 14,4 persen pada tahun 2029 dan mencapai 5 persen pada tahun 2045, sesuai arah pembangunan dalam RPJPD 2025–2045,” ujar Argo di hadapan peserta rapat.

Dalam forum yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut, Wakil Bupati juga menyoroti kemajuan signifikan yang dicapai Boltim dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, angka prevalensi stunting di wilayah itu turun dari 30 persen pada 2022 menjadi 18,8 persen pada 2024.

“Capaian ini menempatkan Bolaang Mongondow Timur pada peringkat ketiga terbaik dalam penilaian kinerja aksi konvergensi stunting oleh Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, pada Agustus 2025,” jelas Argo, yang disambut tepuk tangan peserta.

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan intervensi gizi dan kesehatan berjalan efektif hingga ke tingkat desa. “Rakor ini bukan sekadar pertemuan rutin, tapi momentum untuk memperkuat koordinasi dan komitmen bersama dalam melahirkan generasi Boltim yang sehat dan produktif,” tambahnya.

Selain membuka kegiatan, Argo juga tampil sebagai narasumber utama, bersama Murphy Kuhu dan Kepala Perwakilan KemendukBangga Provinsi Sulut, dr. Jeanny Yola Winokan. Diskusi berlangsung interaktif, membahas tantangan di lapangan, mulai dari keterbatasan tenaga pendamping gizi hingga perlunya integrasi data antarinstansi.

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga tampak hadir, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappelitbangda, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.* (Mg01)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.