IKNews, BOLTIM – Sebuah langkah progresif dan menyentuh dilakukan Polres Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang resmi memulai pembangunan Sentra Pelayanan Pangan Gratis (SPPG) di Gedung SKB Desa Togid, Kecamatan Tutuyan.
Dapur sosial ini ditujukan langsung untuk mengatasi masalah nyata: anak-anak sekolah yang belajar dalam kondisi perut kosong.
Proyek ini diluncurkan serentak secara nasional di 205 titik oleh Polri, sebagai bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menempatkan ketahanan pangan dan gizi anak sebagai isu strategis nasional.
Kapolres Boltim, AKBP Golfried Hasiholan Pakpahan, menyampaikan bahwa SPPG akan menjadi pusat distribusi makanan gratis bergizi untuk pelajar dari tingkat TK hingga SMA. Program ini diarahkan untuk menjawab satu pertanyaan sederhana namun krusial: bagaimana anak-anak bisa tumbuh cerdas kalau mereka belum makan?
“Kita ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak sekolah yang datang belajar dengan perut kosong. Dengan makanan bergizi setiap hari, kami berharap generasi muda Boltim bisa tumbuh lebih sehat, lebih cerdas, dan siap bersaing di masa depan,” tegas Kapolres.
Tak hanya menjadi dapur biasa, SPPG juga dirancang sebagai ruang edukasi tentang pentingnya gizi sejak dini. Menariknya, gedung tempat dapur ini akan beroperasi merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Boltim—menandakan kuatnya kolaborasi antara kepolisian dan pemerintah daerah.
Penjabat Sekretaris Daerah Boltim, M. Iksan Pangalima, yang hadir mewakili Bupati dan Wakil Bupati, menyebut langkah ini sebagai contoh sinergi lintas sektor yang nyata.
“Program ini bukan hanya soal makanan. Ini tentang bagaimana negara hadir langsung dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang rentan. Pemkab Boltim akan mendukung penuh, dari fasilitasi aset, teknis lintas sektor, hingga pengawasan,” ujarnya.
Saat ini, persiapan dapur sudah 90% rampung. Renovasi gedung segera dimulai, dan targetnya, dalam waktu dekat dapur ini sudah bisa melayani ratusan pelajar di Boltim setiap harinya.
Peluncuran ini disiarkan langsung secara daring bersama 204 Polres lainnya se-Indonesia. Namun di Boltim, dampaknya tidak hanya terasa di layar—melainkan langsung di meja makan anak-anak yang selama ini mungkin melewatkan sarapan demi bisa pergi ke sekolah.
Peliput: Muklas
