IKNews, BOLTIM – Pekerjaan pembangunan Sanggar Tani yang terletak di jalan penghubung antara Desa Bongkudai Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kotamobagu Timur diduga tidak sesuai standar dan terkesan asal jadi. Hal ini menimbulkan tanda tanya bagi warga setempat, khususnya para petani yang tinggal di sekitar lokasi pekerjaan tersebut.
Salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kekhawatirannya terkait kualitas pekerjaan tersebut kepada awak media pada Jumat (27/12/2024). Menurutnya, pembangunan sanggar tani yang sedang berlangsung tersebut tampak tidak berkualitas.
“Coba lihat kayu yang dipakai untuk lantai, masih mentah. Ini kualitasnya tidak akan bertahan lebih dari tiga tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut, narasumber ini juga mengungkapkan kejanggalan terkait papan informasi yang terpasang di lokasi proyek. Berdasarkan informasi yang tertera, pekerjaan seharusnya dimulai pada 13 September 2024 dengan anggaran sebesar Rp 162.266.188 dan berakhir pada 12 Desember 2024.
Namun, pekerjaan tersebut baru dimulai setelah tanggal yang ditentukan, dan bahkan dilanjutkan hingga malam hari, yang dianggap dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja.
Selain itu, proyek pembangunan sanggar tani ini diketahui hanya meminjam lahan tanpa adanya biaya yang dialokasikan untuk pembebasan lahan tersebut. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proyek tersebut tidak dikelola dengan serius.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih melakukan konfirmasi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Timur untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait masalah ini.
Warga dan para petani berharap agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut demi memastikan bahwa fasilitas yang dibangun dapat memberikan manfaat jangka panjang. (Muklas)