Ketimpangan Akses Gizi di Puskesmas Terpencil Jadi Sorotan dalam Pelatihan Gizi Bencana Boltim

oleh -56 Dilihat
Gambar: Para peserta Pelatihan Gizi Bencana dari Puskesmas dan RSUD Boltim hadiri diskusi tentang strategi penanganan nutrisi saat bencana, Rabu, 24 September 2025, Hotel Aston Manado. Foto: Dokumentasi Dinkes Boltim.

IKNews, BOLTIM — Ketimpangan pelayanan gizi antara wilayah pusat dan pelosok di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengemuka dalam Pelatihan Gizi Bencana yang digelar di Hotel Aston Manado. Pelatihan yang melibatkan tenaga gizi dari puskesmas dan RSUD ini menyingkap fakta bahwa akses terhadap layanan gizi masih belum merata, terutama di wilayah terpencil.

Sejumlah peserta dari puskesmas pelosok mengeluhkan keterbatasan alat, keterampilan, hingga ketiadaan protokol gizi yang sesuai standar kebencanaan. Mereka sering kali harus menangani kasus gizi buruk di tengah keterbatasan logistik dan minimnya dukungan teknis.

“Di wilayah kami, kadang hanya ada satu petugas gizi yang menangani seluruh populasi kecamatan. Dalam situasi bencana, ini jelas tidak cukup,” kata salah satu peserta dari puskesmas di wilayah perbatasan Boltim.

Kegiatan ini tak hanya menyoal kesiapsiagaan bencana, tetapi juga menyoroti urgensi reformasi sistem layanan gizi dasar yang berkelanjutan. Menurut pihak Bapelkes Manado, pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya memperkecil kesenjangan kompetensi antar wilayah.

“Puskesmas di wilayah pesisir dan perbukitan harus diperlakukan setara. Tenaga kesehatannya perlu diperlengkapi dengan pengetahuan dan sumber daya yang memadai, bukan hanya teori,” ujar Hellen Bujung, M.A.P., Management of Training Bapelkes Manado.

Melalui pelatihan ini, Boltim mengambil langkah awal untuk membangun sistem layanan gizi yang lebih adil, adaptif, dan tahan terhadap krisis.* (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.