IKNews, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur, Oskar Manoppo, didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Harris Sumanta, melakukan pertemuan strategis dengan jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, bertempat di Kantor BPJN Sulut, Minahasa Utara. Pertemuan ini disambut langsung oleh Kepala BPJN Sulut, Handiyana, S.T., M.T., M.Sc., bersama Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Sulawesi Utara, Rismono, S.T., M.T.
Kunjungan ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Boltim dan BPJN Sulut. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Oskar menyampaikan harapan akan peningkatan kualitas infrastruktur jalan nasional yang melintasi wilayah Boltim.
“Kami menyambut baik silaturahmi ini. Meskipun Kepala BPJN saat ini masih tergolong baru, sinergi sangat dibutuhkan demi percepatan pembangunan infrastruktur strategis di daerah,” ujar Oskar.
Bupati menyoroti dua ruas jalan nasional yang ada di wilayah Boltim. Yang pertama adalah ruas batas Kota Sinisir, yang merupakan akses menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boltim. Ia meminta agar peningkatan ruas ini segera dilanjutkan hingga mencapai kondisi mantap sesuai standar jalan nasional, mengingat fungsinya sebagai jalur vital layanan kesehatan masyarakat.
“Jalan menuju RSUD harus diprioritaskan. Ini bukan sekadar soal akses, tetapi menyangkut keselamatan dan pelayanan publik dasar,” ungkap Oskar.
Respon dari Kepala BPJN Sulut, Handiyana, sangat positif. Ia menyampaikan bahwa ruas batas Kota Sinisir memang telah diusulkan dalam program, namun realisasinya sempat tertunda dan akan diupayakan untuk diprioritaskan dalam waktu dekat.
Ruas kedua yang menjadi perhatian adalah Buyat–Onggunoi hingga Pakoba, di mana Bupati mengusulkan agar dilakukan pengembangan, khususnya pada bagian jalan yang melewati kawasan pusat pemerintahan, yakni dari Kayumoyondi hingga Togid. Usulan tersebut mencakup peningkatan dari kondisi jalan saat ini menjadi dua jalur empat lajur, untuk memperkuat wajah ibukota kabupaten sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan.
“Kita ingin wajah ibukota Boltim tampil lebih representatif. Pengembangan ruas ini akan mendorong pertumbuhan wilayah secara menyeluruh,” jelas Bupati.
Menanggapi hal itu, Kepala BPJN Sulut menyambut baik usulan tersebut, namun menekankan bahwa pelaksanaan proyek tetap bergantung pada jaminan ketersediaan lahan dari pihak pemerintah kabupaten.
“Kami siap mendukung secara teknis dan program, namun ketersediaan lahan adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi daerah,” tegas Handiyana.
Sebagai penutup, Bupati mengimbau masyarakat Boltim untuk turut berperan aktif dan mendukung kelancaran pembangunan infrastruktur di daerah, khususnya dalam hal kerja sama pembebasan lahan.
“Pembangunan infrastruktur bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Butuh dukungan dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat agar manfaatnya benar-benar dirasakan bersama,” pungkas Oskar.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang tangguh dan berstandar nasional di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.*
Peliput: Muklas