IKNews, MANADO – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengambil langkah lanjutan untuk memperkuat jaminan layanan kesehatan masyarakat. Bupati Boltim, Oskar Manoppo, menandatangani Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja bersama BPJS Kesehatan, yang digelar di Kantor BPJS Kesehatan Manado, Rabu (17/12/2025).
Berdasarkan pantauan wartawan, penandatanganan ini tidak sekadar bersifat administratif. Pertemuan tersebut turut diisi pembahasan teknis mengenai tantangan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), terutama bagi kelompok Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU-BP) yang selama ini menjadi perhatian pemerintah daerah.
Hadir dalam agenda itu Asisten Deputi Bidang Perencanaan Iuran dan Keuangan Kedeputian Wilayah X BPJS Kesehatan, Suparyono, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Boltim yang terkait langsung dengan sektor kesehatan dan pengelolaan anggaran.
Bupati Oskar Manoppo menegaskan, kerja sama ini diarahkan untuk memastikan keberlanjutan pembiayaan JKN di daerah sekaligus meningkatkan keaktifan kepesertaan masyarakat. Ia menyebut pemerintah daerah ingin memastikan bahwa alokasi anggaran yang besar benar-benar berdampak pada akses layanan kesehatan warga.
Menurut Oskar, Pemkab Boltim telah menempatkan sektor kesehatan sebagai prioritas utama. Pada tahun 2025, anggaran lebih dari Rp18 miliar dialokasikan untuk mendukung program jaminan kesehatan, dan jumlah tersebut direncanakan tetap dipertahankan pada tahun berikutnya.
“Kesehatan adalah bagian dari visi dan misi kami. Anggaran ini kami optimalkan karena tujuan akhirnya adalah kesejahteraan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya di hadapan jajaran BPJS Kesehatan.
Selain soal pembiayaan, Oskar juga menyinggung pentingnya penguatan data kepesertaan, keterlibatan pemerintah desa, serta peningkatan kepatuhan pembayaran iuran. Ia menilai, tanpa pembenahan di tingkat bawah, target cakupan dan keaktifan peserta JKN sulit tercapai.
Pemkab Boltim, kata dia, berharap kerja sama ini dapat mendorong pelayanan kesehatan yang lebih adil dan merata, sekaligus mengurangi beban masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan.
Di akhir pertemuan, Oskar menyampaikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas sinergi yang selama ini terjalin. Ia berharap kolaborasi tersebut tidak berhenti pada penandatanganan dokumen, tetapi berlanjut dalam implementasi nyata di lapangan.* (Mg02)






