IKNews, ADOW — Suasana pagi di nursery Desa Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Selasa (25/11/2025), tampak lebih hidup dari biasanya. Sekitar 20 warga setempat berkumpul, mencatat setiap arahan dari para instruktur yang berbagi pengetahuan tentang budidaya tanaman generatif dan vegetatif.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Balai KSDA Sulawesi Utara dan Wildlife Conservation Society (WCS), dengan dukungan Perda Kabupaten Bolsel serta GGGI. Nabila Laili, agroecologist dari WCS, membuka pelatihan dengan motivasi agar warga semakin paham pentingnya pengelolaan tanaman untuk ekonomi sekaligus pelestarian lingkungan.
Para peserta kemudian mendengarkan paparan dari Sofran Sugeha, pakar pertanian dari Kotamobagu, yang menjelaskan perbedaan teknik generatif, seperti melalui biji, dan vegetatif, melalui stek atau cangkok. “Metode perbanyakan tanaman yang tepat dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kualitas lingkungan,” jelas Sofran, sambil menunjuk bibit durian dan cokelat yang siap dibagikan.
Dani Rogi, Koordinator Sustainable Landscape Sulawesi Utara, menekankan bahwa keterampilan ini bisa mendorong warga menjadi mandiri dalam budidaya tanaman, sekaligus mendukung program rehabilitasi lahan.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Misran M. Mokoagow, perwakilan Kecamatan Pinolosian Tengah, yang hadir mewakili Camat. Ia berharap warga memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pertanian berkelanjutan. Sangadi Desa Adow, Amirudin T. Podomi, menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam pengelolaan tanaman dan ekonomi warga.
Di akhir pelatihan, setiap peserta mendapat jatah bibit campuran, mulai dari durian, pala, cokelat, alpukat, kemiri, hingga rambutan. Bibit ini diharapkan bisa menjadi awal penerapan ilmu yang baru dipelajari, sekaligus memperkuat konservasi lingkungan di Bolsel.* (Mg01)






