IKNews, Bolsel – Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) tengah dilanda bencana besar. Pada Selasa, 13 Agustus 2024, hujan deras menyebabkan banjir bandang yang menenggelamkan ratusan rumah di Kecamatan Pinolosian Tengah dan Timur.
Data sementara yang dihimpun InfokiniNews, sebanyak 2.646 keluarga dengan total 5.105 jiwa terdampak parah, rumah mereka terendam hingga setinggi 110 cm. Di tengah situasi kritis ini, Pemkab Bolsel malah lebih sibuk mempersiapkan konser mewah yang akan digelar pada 20 Agustus 2024 mendatang di Kecamatan Tomini tepatnya di Lapangan Milangodaa.
Menurut laporan, desa-desa seperti Mataindo Utara, Adow, dan Torosik mengalami kerusakan paling parah. Namun, meskipun sudah empat hari berlalu sejak bencana terjadi, banyak warga yang belum menerima bantuan yang memadai. “Kami di sini sudah sangat kesulitan. Air bersih saja belum kami dapatkan,” keluh seorang warga Desa Torosik, Jumat, 16 Agustus 2024.
Kepala BPBD Bolsel, Bobby Sampe, menyatakan bahwa bantuan sudah mulai disalurkan, dan dapur umum telah didirikan di beberapa titik. Namun, di saat yang sama, Bobby yang juga sebagai Ketua Panitia HUT ke 79 RI di Bolsel, dengan tegas mengatakan bahwa konser tetap akan digelar karena artis sudah dibayar. “Acara tersebut tetap akan dilaksanakan. Sudah beberapa kali tertunda, dan kita tak bisa tunda lagi,” ujarnya. Jumat 16 Agustus 2024, saat dikonfirmasi.
Keputusan ini memicu kemarahan publik. Bagaimana tidak, ketika ribuan warga masih terendam banjir dan bantuan belum sepenuhnya menjangkau semua korban, Pemkab Bolsel justru lebih memilih menggelar konser.
Juru Bicara Pemkab Bolsel, Marwan Makalalag, menambahkan bahwa konser mungkin bisa ditunda jika cuaca buruk, tapi tetap menjadi prioritas jika kondisi memungkinkan.”Jika tidak ada halangan konser tetap akan digelar,”jelas Marwan, yang juga sebagai Kepala Diskominfo Bolsel
Diketahui, kronologi banjir di Kecamatan Pinolosian Tengah disebabkan oleh luapan sungai-sungai besar, termasuk Sungai Torosik, Mataindo, Tobayagan dan Adow. Air mulai naik pada pukul 08.00 WITA dan mencapai puncaknya sekitar pukul 10.00 WITA, menghantam belasan desa di kecamatan itu, sementara di Pinolosian Timur ratusan rumah juga tenggelam akibat meluapnya sungai di wilayah mereka. Akibatnya kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Keputusan Pemkab Bolsel untuk tetap melanjutkan konser di tengah krisis ini jelas menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Pemkab Bolsel lebih peduli dengan hiburan daripada keselamatan ribuan warganya yang sedang berjuang menghadapi bencana? Di saat rakyat terendam banjir dan menunggu bantuan, apakah pantas pemerintah malah berpesta? Kontroversi ini menunjukkan wajah pemerintah yang lebih mementingkan hiburan daripada kemanusiaan, menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat.
Reporter: Gie