Beranda Daerah Ancaman Karhutala Banyang-bayangi Tanjabbar

Ancaman Karhutala Banyang-bayangi Tanjabbar

153
0
Dalam upaya mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan, Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag, mengikuti Rapat Monitoring Karhutla secara virtual bersama menteri kehutanan, Senin (28/7/2025). Poto:Jun

IKNews, Kuala Tungkal – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali membayangi sejumlah wilayah di Tanjung Jabung Barat seiring masuknya musim kemarau. Namun kali ini, pemerintah daerah tampak tak ingin kecolongan.

Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, mengambil langkah tegas untuk mencegah bencana ekologis tersebut, dengan menyatakan perang terhadap praktik pembukaan lahan dengan cara membakar.

Setelah mengikuti rapat koordinasi virtual bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, Bupati Anwar langsung menginstruksikan jajaran untuk mengintensifkan pengawasan di titik-titik rawan, seperti Renah Mendaluh, Betara, Batang Asam, dan Pengabuan. Di hadapan awak media, ia menyampaikan pesan keras namun solutif kepada masyarakat.

“Kalau butuh alat untuk membuka lahan, silakan bersurat. Pemerintah siapkan alat yang ramah lingkungan, gratis. Tidak perlu lagi membakar lahan,” tegasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari tindak lanjut arahan Gubernur Jambi agar seluruh kepala daerah meningkatkan kesiagaan menghadapi Karhutla. Namun di balik kebijakan itu, realitas di lapangan tak kalah menantang.

Bupati mengungkapkan bahwa petugas pemadam sering kali harus berjibaku di medan ekstrem, dari rawa-rawa yang hanya bisa ditembus dengan perahu kecil, hingga kawasan perbukitan yang minim akses dan sumber air.

“Di lapangan, tantangannya bukan hanya api, tapi juga bagaimana menjangkaunya. Tapi kami tidak tinggal diam,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkab Tanjab Barat menggandeng berbagai elemen dalam operasi darurat ini. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan, hingga tim pemadam dari perusahaan-perusahaan lokal dikerahkan. Koordinasi lintas sektor pun diperkuat, dengan tujuan satu: mempercepat respon saat api mulai muncul.

“Setiap detik sangat berharga saat berhadapan dengan api. Kami tidak ingin ada lagi bencana yang bisa dicegah,” tambahnya.

Selain upaya pemadaman, langkah preventif juga terus digencarkan. Sosialisasi ke masyarakat dan pelaku usaha terus dilakukan. Larangan membakar lahan diperketat, sementara perusahaan dihimbau membangun sekat bakar dan kanal pencegah api.

“Karhutla bukan hanya urusan pemerintah. Ini tanggung jawab kita semua. Kalau masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah bersatu, kita bisa menjaga Tanjung Jabung Barat tetap hijau dan bebas asap,” pungkas Bupati.

Rapat pemantauan Karhutla itu juga dihadiri Wakil Bupati, Kapolres Tanjab Barat, perwakilan Kodim 0419/Tanjab, Sekda, dan Kepala BPBD, menandai keseriusan lintas sektor dalam menjaga daerah dari bencana asap yang menghantui setiap musim kering.

Reporter: Jun