IKNews, SULUT- Felly Estelita Runtuwene,SE yang akrab di sapa FER adalah Anggota DPR Pusat dari Partai Nasdem, merupakan Ketua Komisi IX DPR-RI dengan mitra kerja 2 Kementerian yaitu, 1.Menteri Kesehatan, 2.Menteri Ketenagakerjaan bersama 5 Badan yaitu, 1.BPJS Kesehatan, 2.BPJS Ketenagakerjaan, 3.BPOM, 4.BKKBN, 5.BP2MI. yang otomatis juga sebagai Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI. FER menuju senayan setelah terpilih pada Pemilu 17 April Tahun 2019 yang lalu, dengan meraih suara terbanyak dari 6 Caleg dari Partai Nasdem, yang waktu itu mendapat 2 Kursi untuk DPR-RI.
FER adalah Srikandi asal Kabupaten Minahasa Selatan – Propinsi Sulawesi Utara, dilahirkan dari Keluarga yang sederhana, Keluarga Runtuwene-Lonteng (Ayah : Jan Pieter Runtuwene dan Ibu : Maritje Wilhelmina Lonteng) keluarga ini memiliki 8 anak, dan 3 anak berhasil duduk sebagai Anggota DPR yaitu : 1.Felly Estelita Runtuwene,SE (FER), 2.Stela Marlina Runtuwene,AMd.Sek (SMaRt) DPRD Propinsi Sulut sebagai Wakil Ketua Komisi III, 3.Paulman Stefanus Runtuwene,ST (PSR) sebagai Wakil Ketua DPRD Minsel.
Sebagai Ketua Komisi IX DPR-RI, FER menjadi satu-satunya Anggota Dewan yang paling populer dengan kerja nyata, yang terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, dengan terealisasinya Program Pemerintah Pusat di daerah Sulawesi Utara, buktinya FER satu-satunya Wakil rakyat di pusat yang selalu turun menjumpai warga yang ada di 15 Kabupaten/Kota Se – Sulut apalagi di Kabupaten Minahasa Selatan sebagai tanah kelahirannya.
Dalam suatu kesempatan FER turun dalam Kegiatan Sosialisasinya di Amurang, ketika di wawancarai FER mengatakan, sangat bersyukur kepada Maha Besar Allah Sang Pemilik kehidupan manusia yang terus memberkati kehidupan kita semua, juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara yang merupakan Dapil saya, lebih khusus masyarakat Minahasa Selatan yang telah mendukung saya dan 2 Adik saya, kiranya di Tahun 2024 ini kita semua tetap pada komitmen bersama untuk maju dalam mewujudkan peningkatan taraf hidup, menuju kesejahteraan, kebahagiaan yang menjadi harapan kita semua, tutup Runtuwene. (A’Lantu)
