IKNews, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan keberlanjutan dan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kamis (23/10/2025), Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, bersama jajaran Forkopimda dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang meninjau langsung Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji.
Pantauan wartawan di lokasi, suasana dapur tampak sibuk sejak pagi. Para petugas mengenakan seragam lengkap dengan penutup kepala dan masker, sibuk menyiapkan menu bergizi yang akan dikirim ke sejumlah sekolah penerima program MBG.
Dalam kunjungan tersebut, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang, Gunawan Djoko Untoro, SKM, M.Si, terlihat memeriksa satu per satu area dapur, mulai dari ruang pencucian bahan makanan hingga area distribusi. Gunawan menegaskan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) di setiap tahap pengolahan makanan.
“Kami ingin memastikan semua berjalan sesuai SOP, mulai dari kebersihan dapur, alat masak, hingga bahan pangan yang digunakan. Program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya harus sehat, tapi juga aman untuk dikonsumsi anak-anak sekolah,” ujarnya kepada wartawan di sela peninjauan.

Lebih lanjut, Gunawan juga menambahkan bahwa pihaknya mendorong penggunaan produk-produk UMKM lokal Kabupaten Malang sebagai bahan pangan utama. Menurutnya, langkah tersebut tak hanya menjaga rantai pasok bahan segar, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
“Kami mendorong agar bahan pangan seperti beras, sayur, dan lauk pauk diambil dari pelaku UMKM lokal. Dengan begitu, program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menumbuhkan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga saat ini terdapat 91 SPPG di Kabupaten Malang yang telah mengajukan sertifikasi, dan 35 di antaranya telah dinyatakan memenuhi standar.

Usai meninjau dapur, rombongan Pemkab Malang bersama Kapolres Malang, Dandim 0818 Malang-Batu, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, juga memantau langsung proses distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima. Mereka memastikan makanan tiba tepat waktu dan dalam kondisi layak konsumsi.
“Biasanya, makanan dikirim sekitar pukul 08.00 pagi dan dikonsumsi paling lambat pukul 09.00. Kami ingin memastikan tidak ada kendala, baik dari segi waktu maupun kualitas,” pungkas Gunawan.

Dengan sinergi berbagai pihak, Pemkab Malang berharap program Makan Bergizi Gratis tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan dalam membangun generasi Kabupaten Malang yang sehat, cerdas, dan mandiri.* (adv/dws)





													



