DPRD Sulut Gelar Rapat Paripurna Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI Dalam Rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI

oleh -9 Dilihat

IKNews-ADVETORIAL– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Paripurna dalam rangka mendengarkan Pidato Presiden Republik Indonesia (RI) dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (15/8) pukul 09.30 WITA bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulut.

Dalam Pidatonya, Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan bahwa Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 adalah momen penting dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk berdiri di atas kaki sendiri.

“Setelah deklarasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa kita berperang selama 5 tahun. Kita berperang dengan senjata dan dengan diplomasi, hingga kedaulatan kita benar-benar dapat kita rebut dan diakui di tahun 1949,” ujar Presiden.

Foto: Presiden RI, Prabowo Subianto saat membawakan Pidato Kenegaraan

Presiden juga mengatakan, sejak itu, para pendahulu saya, Presiden Republik Indonesia pertama hingga Presiden Republik Indonesia ketujuh, bekerja keras membangun bangsa Indonesia. Bekerja untuk wujudkan bangsa yang adil dan makmur.

“Seluruh Presiden pendahulu saya bersama Pemerintah yang mereka pimpin berupaya mewujudkan Indonesia yang lebih dekat dengan cita-cita kemerdekaan kita: Negara yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Negara yang sesuai dengan cita-cita pembentukan negara kita, yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu negara yang: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” pungkasnya

Presiden juga menjelaskan bahwa tujuan kita merdeka, adalah untuk merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kelaparan, merdeka dari penderitaan. Negara kita harus bisa berdiri di atas kaki kita sendiri. Negara kita harus berdaulat secara ekonomi, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri.

“Negara kita diberikan karunia oleh Allah SWT sumber daya alam yang melimpah-ruah. Tantangan kita adalah menjaga dan mengelola kekayaan kita agar cita- cita kemerdekaan kita dapat terwujud dalam waktu sesingkat-singkatnya,” jelasnya.

Foto: Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut serta Pimpinan DPRD Sulut

Ditambahkan Presiden Prabowo, sebagai Presiden RI, saya bertanggung jawab atas Pemerintahan eksekutif. Saya berkewajiban menegakkan hukum demi keselamatan bangsa. Saat ini kita menghadapi realitas terjadinya kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar.

“Karena itu, saya berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang perlu, walau itu sulit atau tidak populer bagi pihak-pihak tertentu. Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara kita agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa kita di hari ini dan hari esok. Untuk kepentingan generasi sekarang, dan generasi mendatang,” tambah Prabowo

Kekuatan suatu negara terletak di bagaimana negara itu menguasai dan mengelola kekayaannya. Karena itu kita harus berani koreksi apabila kita telah mengambil langkah yang keliru.

“Sungguh aneh, negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng. Kita subsidi pupuk, subsidi alat pertanian, subsidi beras, tapi harga pangan tidak terjangkau oleh sebagian rakyat kita. Keanehan-keanehan ini bisa terjadi karena terdapat distorsi dalam sistem ekonomi kita” tukas Presiden.

Foto: Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus & Wakil Gubernur Dr. J Victor Mailangkay, SH,MH

Lanjut dikatakannya, intervensi strategis yang telah kita lakukan untuk memperbaiki gizi 82,9 juta anak-anak Indonesia, sekarang telah mencapai kemajuan yang membanggakan.

“Pagi ini saya mendapat laporan, sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui menerima Makan Bergizi Gratis setiap hari. Dalam 7 bulan, kita berhasil mencapai apa yang negara- negara lain butuh bertahun-tahun. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional dan anggotanya atas capaian ini. Saya juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Makan Bergizi Gratis,” ujar Presiden

Foto: Ketua DPRD Sulut, dr.Fransiscus A Silangen, SpB, KBD

Lebih lanjut ditegaskan Presiden bahwa tidak ada negara kuat yang tidak mampu memproduksi pangannya sendiri. Oleh karena itu, Pemerintah yang saya pimpin bekerja keras memutus ketergantungan pada impor dengan membuka 2 juta hektar sawah baru di Kalimantan Tengah, di Kalimantan Barat, di Sumatera, di Papua Selatan dan beberapa daerah lainnya.

“Selain melakukan ekstensifikasi, kami juga lakukan intensifikasi. Kami dorong produksi pangan di desa-desa, potong birokrasi penyaluran pupuk, salurkan pupuk langsung dari pabrik-pabrik ke petani-petani, dan beri bantuan alat pertanian kepada para petani kita. Saya pastikan perusahaan-perusaahan besar yang melanggar, kami proses hukum dan kami sita yang bisa kami sita. Kami akan selamatkan rakyat. Kami pastikan rakyat Indonesia tidak menjadi korban serakahnomics – korban para pengusaha yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan menipu dan mengorbankan rakyat Indonesia. Selama saya menjabat Presiden Republik Indonesia, jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya. Pemerintah yang saya pimpin tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia,” tegasnya

Dikatakan Presiden Prabowo, dalam 10 bulan terakhir, saya bersama Kabinet Merah Putih berupaya perangi kemiskinan dengan pendekatan menyeluruh. Kami ingin angka kemiskinan ekstrim segera turun ke 0% dalam tempo sesingkat-singkatnya. Karena itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia, kami bentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan DTSEN, kami pastikan program-program Pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran.

“Presiden juga menyatakan bahwa tidak ada bangsa maju yang tidak menguasai sains dan teknologi. Kita juga harus menguasai artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Untuk itu kita perlu cetak talenta-talenta hebat. Kita perlu tingkatkan kualitas pendidikan,” tukas Presiden

Foto Bersama Anggota DPRD Sulut

Karena itu kami optimalkan 20% dari APBN untuk pendidikan. Kami telah tingkatkan gaji guru ASN dan beri tunjangan layak bagi guru non-ASN. Tunjangan guru kami transfer langsung, dari Pemerintah Pusat ke penerima.

“Untuk mengatasi perputaran uang yang terkonsentrasi di kota-kota, kami dirikan 80.000 Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih. Koperasi di setiap desa akan tingkatkan ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Koperasi Desa / Kelurahan Merah Putih juga akan ringankan beban hidup masyarakat kita, dengan menjual beras murah, minyak goreng murah, LPG bersubsidi, pupuk bersubsidi, sesuai harga jual,” ujar Presiden

“Kami juga bangun sistem kesehatan yang lebih adil dan merata. Cek Kesehatan Gratis telah digunakan oleh lebih dari 18.000.000 warga. 66 rumah sakit di 66 Kabupaten sedang kami tingkatkan kelasnya. Kawasan Ekonomi Khusus Sanur kami hadirkan sebagai pusat layanan medis bertaraf internasional agar orang Indonesia tidak harus berobat ke luar negeri,” tambahnya

Foto Bersama FORKOPIMDA

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa dengan kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu, Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan kita. Untuk itu tahun ini kita bentuk 6 komando daerah militer baru, 14 komando daerah Angkatan Laut, 3 komando daerah Angkatan Udara, 1 komando operasi udara, 6 grup Komando Pasukan Khusus, 20 brigade teritorial pembangunan, 1 brigade infanteri marinir, 1 resimen korps pasukan gerak cepat, 100 batalion teritorial pembangunan, 5 batalion infanteri marinir, dan 5 batalion komando korps pasukan gerak cepat.

“Langkah ini sejalan dengan doktrin pertahanan kita, Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta atau Sishankamrata, dimana seluruh warga negara, dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan,” pungkasnya

Kita, setiap elemen negara Indonesia, bekerja agar setiap anak Indonesia berangkat sekolah dengan perut kenyang. Kita ingin petani nelayan kembali bangga menjadi tulang punggung bangsa. Kita ingin guru-guru semangat mengajar karena dihargai. Kita ingin rakyat kecil bisa tersenyum karena tidak lagi takut sakit, tidak takut lapar, dan tidak takut anaknya tidak bisa sekolah.

Wong cilik iso gemuyu. Itulah tujuan kemerdekaan yang sesungguhnya. Untuk itu, apresiasi yang tinggi harus saya berikan kepada lembaga-lembaga negara atas kinerja yang membanggakan kita semua.

Foto: Suasana Rapat Paripurna

Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada MPR-RI, DPR-RI, DPD-RI, BPK-RI, Mahkamah Konstitusi RI, Mahkamah Agung RI, Komisi Yudisial RI, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Ombudsman RI, Komnas HAM, dan lembaga-lembaga nasional lainnya yang telah berkontribusi untuk kemajuan bangsa sesuai peran dan kewenangannya.

Terakhir, Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih kepada setiap pengusaha nasionalis yang telah membuka lapangan kerja di Indonesia, menanamkan modal di Indonesia, dan menyimpan hasil usahanya di Indonesia. Masih banyak pekerjaan kita ke depan: Kita harus hapus kemiskinan ekstrem, kita harus dorong pertumbuhan ekonomi, dan kita harus bawa Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dan moral yang disegani dunia.

Untuk itu kita harus bekerja sama. Kita harus bersatu dan bergotong royong. Kita harus wujudkan Indonesia incorporated. Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.

Rapat Paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Sulut, dr.Fransiscus A Silangen, SpB, KBD, didampingi Wakil Ketua DPRD Sulur, dr.Michaela E Paruntu,MARS dan Stella Runtuwene, A.md.SEK.

Turut hadir dalam rapat paripurna ini, Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, Wakil Gubernur Dr. J Victor Mailangkay, SH,MH, Forkopimda, Anggota DPRD Sulut, Pj.Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Pejabat Lingkup Pemerintah Provinsi Sulut, Staf Khusus Gubernur, Staf Ahli Fraksi, Insan Pers serta tamu undangan.
(Desiere/ADVETORIAL)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.