INFOKINI.NEWS- Selasa (21/09), UPT BP2MI Manado mengadakan sosialisasi pelindungan pekerja migran Indonesia yang bekerjasama dengan Forum Musyawarah Pentakosta Solidaritas (F-MPS) dengan mengambil tempat di Gereja Segala Bangsa Shaloom Taas dan menghadirkan 150 peserta yang terdiri dari pendeta-pendeta Pentakosta seluruh wilayah Sulawesi Utara.
Kegiatan sosialisasi ini juga turut menggandeng LPK Genima milik rumah lansia Gerontopia Niigata Jepang selaku Accepting Organization yang saat ini tengah membuka pendaftaran program SSW Jepang di Manado.
Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag turun langsung untuk menyampaikan materi sosialisasi. Dalam sambutannya, Hendra menyampaikan bahwa kesempatan sosialisasi ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menyampaikan informasi terkait pelindungan PMI
“Kegiatan sosialisasi hari ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami selaku pemerintah untuk menginformasikan mengenai pelindungan pekerja migran Indonesia serta menyampaikan mengenai peluang kerja ke luar negeri secara prosedural” kata Hendra.
“Masyarakat mungkin banyak mendengar mengenai peluang kerja ke luar negeri dari berbagai media, namun informasi yang didapat masih kurang jelas karena apa yang didengar mungkin hanya sekilas saja. Nah di kesempatan sosialisasi ini, kami ingin menjabarkan secara lengkap mengenai prosedur kerja ke luar negeri, sesuai dengan peraturan yang berlaku, utamanya ke beberapa Negara di Asia seperti Jepang agar masyarakat Sulawesi Utara bisa mendapatkan informasi yang jelas sehingga dapat berminat kerja ke luar negeri,” ungkap Hendra.
Ditemui di tempat kegiatan, Ketua F-MPS Pendeta Victor Antono menyambut baik kegiatan ini “ Kegiatan ini pastinya akan membawa dampak positif khususnya bagi jemaat kami dan juga bagi seluruh warga Sulut karena peluang kerja yang sudah disampaikan akan kami sampaikan lagi ke seluruh jemaat agar mereka dapat memanfaatkan peluang kerja yang ada” kata Victor.
Lebih lanjut Hendra menyebutkan bahwa peluang kerja ke luar negeri adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga dan mengurangi pengangguran.
“Angka pengangguran Sulawesi Utara sangat tinggi. Untuk itu peluang kerja ke Jepang maupun ke Negara-negara lainnya adalah peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan,” kata Hendra.
Hendra juga menambahkan bahwa gaji yang akan didapat ketika bekerja sebagai pekerja migran juga sangat menggiurkan, contohnya saja gaji sebagai Care Worker di Jepang mulai dari Rp 20 jutaan/bulan.
“Dengan penghasilan sebesar itu, kami harapkan para pekerja migran asal Sulawesi Utara dapat mensejahterakan keluarganya di Indonesia, membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran, serta dapat membangun daerahnya masing-masing lewat remitansi yang dikirimkan setiap bulannya,” tutup Hendra.
(Desieree)