Kotamobagu – Kurangnya wahana permainan untuk anak-anak di Kota Kotamobagu, membuat Firman Alhabsyi (30) warga Kelurahan Gogagoman memanfaatkan peluang tersebut.
Usaha yang digeluti Firman yakni Istana Balon dan media melukis. Untuk Istana Balon sendiri hanya bisa untuk anak-anak usia sebelas tahun ke bawah, sedangkan media melukis bisa untuk anak- anak dua belas tahun.
“Usaha ini merupakan saran dari teman saya, karena untuk Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya (BMR), belum ada yang memiliki usaha ini. Saya pun tertarik dan mulai mencoba usaha ini sejak April 2021,” kata Firman.
Setiap hari, kata dia, wahana Istana Balon dan media melukis bisa ditemui di Lapangan Mogolaing, kecuali saat hujan.
“Untuk bisa merasakan wahana Istana Balon, anak-anak hanya membayar Rp 20.000 per satu anak, itu sudah termasuk masker dan kaus kaki, tetapi jika sudah memiliki masker dan kaus kaki maka hanya membayar Rp 10.000 saja. Sementara untuk media melukis dibanderol harga Rp 20.000 per satu anak, serta lukisan bisa dibawa pulang,” katanya.
Menurutnya, biasanya dalam semalam pendapatannya sampai jutaan rupiah. Namun karena saat ini Pemerintah Kota Kotamobagu membuat aturan tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka pendapatannya pun ikut menurun.
“Awalnya setiap malam saya bisa meraup keuntungan sampai jutaan rupiah, karena sudah ada pembatasan jam operasional yang hanya bisa sampai jam delapan malam, maka pendapatan pun menurun,” katanya.