Gubernur Sulut Tekankan Bela Negara sebagai Tanggung Jawab Bersama

oleh -95 Dilihat
Gambar: Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus memimpin upacara peringatan Hari Bela Negara ke-77 yang dirangkaikan dengan Hari Ibu ke-97 di Lapangan Kantor Gubernur Sulut, Manado, Senin, 22 Desember 2025. Credit Foto: Humas Pemprov Sulawesi Utara.

IKNews, MANADO — Lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Senin (22/12/2025) pagi, menjadi pusat perhatian saat ratusan peserta dari berbagai unsur mengikuti upacara peringatan Hari Bela Negara ke-77 yang dirangkaikan dengan Hari Ibu ke-97. Upacara dipimpin langsung Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus.

Sejak pagi, barisan peserta telah memadati lapangan. Terlihat jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan organisasi perangkat dae

rah, anggota TNI dan Polri, aparatur sipil negara, hingga perwakilan organisasi perempuan. Upacara berlangsung tertib dan khidmat di bawah cuaca cerah Kota Manado.

Dalam amanatnya, Gubernur Yulius Selvanus menegaskan bahwa bela negara tidak boleh dipersempit hanya sebagai tugas aparat pertahanan. Menurutnya, semangat tersebut justru harus hidup dalam keseharian masyarakat melalui kerja nyata, kepatuhan terhadap hukum, serta kontribusi positif di bidang masing-masing.

“Bela negara adalah sikap dan tindakan yang bisa dilakukan siapa saja, dari profesi apa pun. Mulai dari menjaga persatuan, bekerja dengan jujur, hingga ikut membangun daerah,” ujarnya di hadapan peserta upacara.

Ia menilai peringatan Hari Bela Negara menjadi pengingat penting bagi masyarakat Sulawesi Utara untuk terus merawat rasa cinta tanah air dan memperkuat kebersamaan di tengah keberagaman. Nilai-nilai tersebut, kata dia, menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas daerah dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur juga menyinggung makna peringatan Hari Ibu ke-97. Ia memberikan apresiasi terhadap peran perempuan, khususnya para ibu, yang dinilainya memiliki kontribusi strategis dalam membangun keluarga yang tangguh, masyarakat yang harmonis, serta generasi penerus bangsa.

Peringatan Hari Ibu, lanjut Yulius Selvanus, tidak sekadar seremonial, tetapi harus dimaknai sebagai dorongan untuk terus memperkuat kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor, termasuk dalam pembangunan daerah.

Rangkaian upacara ditutup dengan doa bersama. Suasana hening menyelimuti lapangan saat harapan dipanjatkan agar Sulawesi Utara senantiasa diberi keamanan, kemajuan, dan kesejahteraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.* (Mg02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.