IKNews, BOLTIM – Setelah sekian lama jadi keluhan warga dan sorotan media, akhirnya ruas jalan Atoga–Mooat mulai diperbaiki. Bukan sekadar tambal sulam atau janji politis, proyek infrastruktur vital ini sudah resmi dikerjakan sejak Agustus dan ditargetkan rampung akhir tahun.
Perbaikan jalan sepanjang penghubung dua kecamatan ini jadi angin segar bagi warga yang selama ini harus berjibaku dengan jalan rusak, debu, dan lubang-lubang menganga. Kini, ekskavator mulai bersuara, debu berubah jadi harapan.
Bupati Bolaang Mongondow Timur, Oskar Manoppo, menegaskan proyek ini adalah bentuk komitmen nyata, bukan basa-basi menjelang pemilu.
“Pekerjaan jalan Atoga sudah berjalan, dan saya pastikan harus selesai tepat waktu. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu. Tapi saya juga ingatkan, pengendara tetap waspada karena ini masih tahap pekerjaan,” ujar Oskar saat diwawancarai di lokasi proyek.
Namun, bukan berarti semuanya berjalan mulus. Proyek ini sempat jadi sorotan dan bahkan kritik di media. Menanggapi itu, Oskar tidak defensif, tapi justru menantang publik untuk lebih cerdas dalam menyampaikan pendapat.
“Saya terbuka dengan kritik, tapi mari kita bicara pakai data. Jangan asal lempar isu. Kita di sini kerja, bukan buat janji palsu,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR sekaligus Asisten II Setda Boltim, Haris Pratama Sumanta, menyebut proyek ini punya nilai kontrak sebesar Rp1,3 miliar dan dikerjakan selama lima bulan—mulai 20 Agustus hingga 7 Desember 2025.
“Ini proyek penting, jadi kualitasnya tidak bisa main-main. Kami pastikan standar keamanan dan teknis harus dipenuhi. Harapan kita, masyarakat bisa menikmati jalan ini tanpa rasa was-was lagi,” kata Haris.
Perbaikan ruas Atoga–Mooat bukan hanya soal aspal dan beton. Ini tentang hak dasar warga: akses yang aman dan layak. Pemerintah Kabupaten Boltim membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya soal seremoni pemotongan pita, tapi soal menyentuh langsung kebutuhan rakyat.* (Mg-02)