Warga Bongkudai Bangun Masjid dengan Semangat Swadaya, Bupati Turun Langsung Letakkan Batu Pertama

oleh -556 Dilihat
oleh
Bupati Boltim Oskar Manoppo saat meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Darul Ulum di Desa Bongkudai, Minggu pagi, 14 September 2025. Turut hadir Ketua DPRD Boltim Samsudin Dama dan Sekda M. Iksan Pangalima bersama jajaran pimpinan SKPD. (Foto: Dok. Diskominfo Boltim)

IKNews, BOLTIM – Suasana Minggu pagi (14/9/2025) di Desa Bongkudai, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, tampak berbeda dari biasanya. Puluhan warga berkumpul di lahan kosong yang sebentar lagi akan menjadi pusat kegiatan keagamaan baru di desa tersebut. Mereka tak sekadar menonton. Hari itu, mereka menyaksikan momen bersejarah: peletakan batu pertama pembangunan Masjid Darul Ulum.

Yang menarik, peletakan batu pertama itu dilakukan langsung oleh Bupati Boltim, Oskar Manoppo, S.E., M.M., yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Di tengah udara pagi yang sejuk, Oskar tidak hanya datang sebagai pejabat, tapi tampak menyatu dengan warga, menyimak langsung kebutuhan mereka.

“Pemerintah daerah sangat mendukung pembangunan rumah ibadah, baik masjid maupun gereja. Ini bentuk komitmen kami terhadap kerukunan dan kebutuhan spiritual masyarakat,” ujar Oskar dalam sambutannya.

Namun, Oskar tak berhenti pada ucapan dukungan. Ia langsung memberi sinyal kepada panitia pembangunan untuk segera mengajukan proposal anggaran pembangunan masjid agar bisa masuk dalam APBD 2026.

Pernyataan itu disambut tepuk tangan warga yang berharap masjid tersebut bisa segera rampung. Apalagi, selama ini kegiatan keagamaan masih harus dilakukan di tempat yang terbatas dan seadanya.

Bukan hanya bupati, jajaran pemerintah daerah juga terlihat hadir, termasuk Ketua DPRD Samsudin Dama, S.T., M.E, Sekda M. Iksan Pangalima, S.Pi., M.A.P, serta para asisten dan pimpinan SKPD. Kehadiran mereka menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah daerah benar-benar memberi atensi terhadap pembangunan berbasis masyarakat.

Sementara itu, warga Bongkudai menyatakan bahwa sebagian dana pembangunan akan dihimpun secara swadaya. “Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat anak-anak kami belajar, tempat berkumpul, dan menjadi pusat kegiatan sosial. Kami ingin punya tempat yang layak,” kata salah satu tokoh masyarakat yang ikut hadir dalam kegiatan itu. (Mg-02)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.