IKNews, TOUNA —Di tengah panasnya dinamika kampus dan isu sosial-politik, PMII Komisariat Universitas Tadulako Touna justru mengambil langkah berani: membangun jembatan komunikasi langsung dengan pihak kepolisian.
Menjelang kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) ke-XI yang akan digelar 12-14 September 2025, pengurus PMII mendatangi Kapolres Tojo Una-Una, AKBP Yanna Djayawidya, untuk bersilaturahmi sekaligus meminta arahan. Hasilnya: bukan hanya restu, tapi juga dukungan strategis.
MAPABA tahun ini dirancang bukan sekadar kaderisasi ideologis. “Kami ingin melahirkan kader yang siap menjadi agen perubahan dan penjaga harmoni sosial,” ujar Ketua PMII, Erwin Abdillah.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari Kapolres Yanna, yang justru memantik ide lebih jauh: menjadikan kader PMII sebagai bagian dari deteksi dini potensi konflik sosial di masyarakat. Ia menyebutnya dengan istilah “intel Kamtibmas”.
Kasat Intelkam, AKP Adhitya Meideski, yang turut hadir dalam pertemuan itu, mengungkapkan bahwa kerjasama antara aparat dan elemen pemuda sudah sangat dibutuhkan saat ini. “Penting untuk membangun jejaring sosial di luar struktur formal negara. Mahasiswa punya kepekaan tinggi,” ujarnya.
MAPABA tahun ini akan melibatkan 63 peserta, yang diharapkan tidak hanya aktif di ruang intelektual, tetapi juga di lapangan sosial. PMII Touna sendiri menyebut kegiatan ini sebagai “kaderisasi militan” yang tetap menjunjung tinggi nilai damai dan moderat.
Di tengah meningkatnya potensi intoleransi dan disinformasi, kolaborasi semacam ini menjadi strategi alternatif yang layak ditiru. (Mg02/*)
