
IKNews, KUALA BETARA – Masyarakat Desa Sungai Dualap di pesisir Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, akhirnya bisa bernapas lega. Setelah bertahun-tahun bergelut dengan kesulitan air bersih, kini mereka memiliki sumber air layak konsumsi berkat bantuan sumur bor dari Kodim 0419/Tanjab.
Bantuan ini bukan sekadar proyek biasa. Ia lahir dari kepedulian langsung Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, terhadap kondisi masyarakat pesisir yang kerap luput dari perhatian pembangunan.
Peresmian sumur bor dilakukan Selasa pagi, 29 Juli 2025, dalam sebuah seremoni sederhana tapi penuh makna. Di lokasi pengeboran, Dandim 0419/Tanjab, Letkol Arm Dwi Sutaryo, memotong pita sebagai simbol serah terima fasilitas tersebut kepada masyarakat. Warga tampak antusias menyambut bantuan ini—sebuah fasilitas kecil yang mengubah hidup mereka secara nyata.
“Hari ini, kami menyerahkan bantuan dari Pangdam II/Sriwijaya untuk masyarakat Sungai Dualap. Ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap warga yang kesulitan air bersih. Semoga bermanfaat dan menjadi solusi jangka panjang,” ujar Letkol Dwi dalam sambutannya.
Tak hanya soal air, sumur bor ini juga menyimpan misi kesehatan. Kodim 0419/Tanjab mengaitkan program ini dengan upaya pengentasan stunting, yang saat ini masih menjadi momok di Kuala Betara. Data mencatat, ada 86 anak dengan kondisi stunting di kecamatan tersebut.
“Air bersih adalah fondasi kesehatan. Dengan adanya sumur ini, kami harap angka stunting bisa ditekan,” tambah Dandim, merujuk pada program TNI Manunggal Air Bersih yang juga diusung oleh KASAD.
Camat Kuala Betara, Badai Permana, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, desa-desa pesisir seperti Sungai Dualap memang selama ini berada di zona merah air bersih. “Ini bukan hanya bantuan teknis, tapi juga bentuk kehadiran negara di tempat-tempat yang sering dilupakan,” katanya.
Warga sendiri tak bisa menyembunyikan rasa haru mereka. Beberapa dari mereka bahkan menyampaikan terima kasih secara langsung kepada jajaran TNI yang hadir. “Sumur ini adalah harapan baru kami. Tidak perlu lagi menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air bersih. Ini sangat berarti,” ujar salah satu warga, sambil mengangkat gayung dari sumur baru yang kini menjadi sumber kehidupan mereka.
Acara peresmian juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Danramil 419-03/Tungkal Ilir Kapten Inf Safri Napitupulu, Pasiter Kodim Kapten Inf Rudi Chandra Marpaung, hingga tokoh masyarakat dan pemuka agama desa.
Kini, di tengah panasnya udara pesisir Kuala Betara, suara gemericik air dari sumur bor baru menjadi simbol perubahan. Terkadang, sebuah sumur bisa lebih dari sekadar infrastruktur—ia bisa menjadi titik awal harapan.
Reporter: Jun