IKNews-SULUT– Lonjakan harga beras di Sulawesi Utara memicu perhatian serius dari DPRD Provinsi Sulut. Komisi II DPRD pun menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Senin (14/7) dengan sejumlah instansi terkait, guna menggali penyebab utama dari kenaikan harga yang belakangan dikeluhkan masyarakat.
Dalam rapat tersebut, Dinas Pertanian mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab naiknya harga beras adalah alih fungsi lahan yang turut memengaruhi turunnya hasil produksi. Namun, pernyataan ini langsung mendapat sorotan dari Anggota Komisi II DPRD Sulut, Jeane Laluyan
Laluyan menyampaikan kritik tajam terhadap laporan yang disampaikan Dinas Pertanian kepada Gubernur, yang dinilainya tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Ia menyebut bahwa data yang diberikan keliru dan tidak menggambarkan realitas yang dihadapi para petani, khususnya di wilayah Dumoga.
“Saya punya data dan kontak langsung petani yang ada di Dumoga. Laporan Dinas Pertanian menyebut hasil panen satu hektar berkisar empat sampai enam ton. Kenyataannya, kami cek langsung hasil panen hanya sekitar satu setengah sampai dua ton. Bahkan ada yang hanya beberapa koli,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa jika data yang disampaikan instansi teknis lebih akurat, maka langkah-langkah penanganan seperti penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog bisa lebih tepat sasaran dan tidak tertahan.
“Jadi tolong bantu Pak Gubernur dengan memberikan masukan yang benar,” tegas Laluyan.
“Apalagi Presiden berharap kita mampu swasembada pangan. Jangan sampai kita terus bergantung pada pasokan dari daerah lain,” tambahnya.
Selain menyoroti data hasil panen, Laluyan juga menyinggung persoalan klasik yang hingga kini belum terselesaikan, seperti irigasi dan distribusi pupuk yang masih menjadi keluhan utama para petani.
“Ini persoalan lama, berarti belum tuntas dari sepuluh tahun lalu,” ucapnya.
“Saya harap Dinas Pertanian turun langsung ke lapangan, cek sendiri kondisi petani. Jangan hanya mengandalkan laporan atas meja,” lanjutnya.
Meski demikian, Laluyan turut mengapresiasi respons cepat dari stakeholder yang telah bersinergi menghadapi situasi kelangkaan beras dan naiknya harga di pasaran.
(Des)**