
IKNews, ASAHAN – Oknum Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Bagan Asahan yang dijabat Camat Tanjung Balai berinisial R diduga melakukan pembohongan publik terkait Becak Motor (Betor) sampah dana hibah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Asahan.
Pengakuan oknum Plt Kades kepada DLH, bahwa betor tersebut masih ada, dan posisi betor dimaksud diparkirkan dirumah Sekretaris Desa (Sekdes) sesuai pengakuan Kasi Pemerintahan Desa Bagan Asahan berinisial M.
“Kalaupun sudah berganti bentuknya karena rusak dibuat anggota,” ujar Plt Kades kepada Kepala DLH Kabupaten Asahan, Syamsuddin, Kamis (17/7/2025).
Menanggapi hal tersebut, Sekdes Bagan Asahan, Darwin menjelaskan ke Wartawan, sudah hampir dua tahun ini betor sampah tersebut tidak kelihatan barangnya.
“Benar, semenjak betor itu kita terima dari DLH ada beberapa hari diletak dirumah saya. Belum sempat beroperasional sudah diambil oleh Plt. Kades,” ucapnya.
Dari informasi dan penelusuran yang dilakukan , di tahun 2025 ini betor itu sudah berganti bentuk dari awal diterima dari DLH. Pergantian bentuk fisik ini dilakukan di bengkel E dekat Puskesmas yang ada di Desa Bagan Asahan Pekan.
“Dia (Red – Plt Kades Bagan Asahan), memiliki hutang bang (Red – (Wartawan), jadi untuk membayarnya betor hibah itulah gantinya,” ungkap salah seorang warga dusun VI Desa Bagan Asahan yang tidak mau disebut namanya.
Saat disinggung dari mana mereka tahu soal itu, kami bertetangga dengan A sipemilik betor itu sekarang. “Tak lah pala luas kali Bagan ini bang, sampai hal yang sekecil itupun kami tak tahu,” tuturnya lagi dengan serius.
Sementara itu,Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (GEMMAKO) Kabupaten Asahan Dodi Antoni dengan tegas meminta kepada Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar segera menyikapi kasus ini agar diketahui persoalan sebenarnya. Jika terungkap yang sebenarnya, segera ditindak Plt Kades Bagan Asahan tersebut.
“Bila perlu, di pecat dari jabatannya. Karena hal ini, dapat berdampak buruk terhadap kepemimpinan pak Bupati Asahan yang di kenal lurus – lurus saja,” terang Dodi.
Kalau cuma terima laporan dan foto yang diberikan tanpa melakukan pemeriksaan yang akurat, kuat dugaan nanti ada persekongkolan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wartawan sudah berulang kali menghubungi dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Plt Kades terkait persoalan ini namun tak kunjung mendapat balasan.*
Peliput: Doni