IKNews-SULUT– Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Henry Walukouw melakukan interupsi saat Rapat Paripurna Ranperda RTRW Sulut tahun 2025-2044 berlangsung.
Henry Walukow secara pribadi menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur atas terobosan-terobosan selama memimpin yang mampu membawa Sulawesi Utara kepada lompatan-lompatan yang besar.
Henry Walukow juga mempertanyakan terkait viralnya kasus salah satu pasien Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou bernama Gabriel Sineleyan yang meninggal dunia karena menunggu perbaikan alat medis yang tidak kunjung diperbaiki.
“Sangat viral tentang meninggalnya salah satu pasien bernama Gabriel Sineleyan yang selama dua bulan di rawat di RSUP Kandou menunggu perbaikan peralatan medis untuk operasinya. Tetapi sangat disayangkan sampai meninggal di jemput ajal, alat medis ini belum kinjung diperbaiki,” ucap Walukow saat melayangkan interupsi di rapat paripurna, Selasa (10/6/2025).
“Ini sesuatu yang sangat memilukan bagi kita semua, dan kiranya Dinas Kesehatan boleh mengambil langkah untuk mengevaluasi alat-alat kesehatan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara beberapa rumah sakitnya, sehingga kita boleh melayani warga sulawesi utara dengan baik dan kejadian ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Menanggapi interupsi dari Henry Walukow, Gubernur Sulut Yulius Selvanus mengungkapkan, terkait yang meninggal di Rumah Sakit Kandou itu tentu nantinya akan dikoordinasikan kembali.
“Kami akan panggil pihak manajemen dari rumah sakit untuk kita minta keterangan. Ini bukan wilayah kewenangan dari provinsi. Jadi, dia di vertikal, tentunya kita akan komunikasikan nantinya. Dan memang saya sudah dengar cerita tentang rumah sakit kandouw ini, kita sering komunikasi untuk bagaimana ke depannya akan lebih bagus lagi. Karena, saat ini saya melihat ada minimnya kepemimpinan di kandou,” kata Gubernur Yulius.
(Des)**