
IKNews, BOLTIM – Pemerintah Desa Buyat bersatu, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, melakukan kunjungan ke Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang berlokasi di Blok Garini Desa Buyat Barat, Sabtu (7/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut kepala desa Buyat Satu Chandra Setiawan Modeong mengatakan, tujuan gabungan Pemerintah Desa Buyat bersatu tersebut, untuk membenarkan adanya aktivitas pertambangan emas dari perusahaan yang mengatasnamakan PT Kutai Surya Mining (KSM).
“Selain melihat langsung apakah benar adanya aktivitas pertambangan, kami juga ingin membuktikan adanya informasi terkait beberapa orang Warga Negara Asing (WNA) asal China yang bekerja di Garini,” ungkap Chandra.
Candra Modeong akhirnya mengakui dan membenarkan informasi adanya warga asing yang beraktivitas di Garini.
“Berdasarkan keterangan dari juru bahasa mereka yang berasal dari China Batam saat kunjungan kami ke camp siang tadi, ada 11 orang WNA yang bekerja di lokasi tersebut. Kami harus minta penjelasan, karena kehadiran pekerja asing ini tidak diketahui oleh Pemerintah Desa Buyat bersatu. Kami hanya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, karena berdasarkan informasi dari masyarakat, para WNA ini tinggal di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra),” jelas Chandra.
Temuan adanya WNA ini pun lanjut Chandra, akan dilaporkan ke pemerintah kabupaten.
“Pasti hasil kami hari ini akan dilaporkan ke pemerintah kabupaten. Persoalan adanya aktivitas PETI bukan kewenangan kami, nanti pihak-pihak terkait yang akan menindaklanjutinya,” jelas Chandra.
Dirinya pun menambahkan, di lokasi tersebut ditemukan 5 alat berat jenis Excavator dan Loder.
“Ada 4 Excavator dan 1 Loder yang ada di lokasi, dan berdasarkan keterangan dari juru bahasa saat berdialog dengan saya tadi besok akan masuk lagi 4 Excavator dan 3 Mobil Dumb Truck,” singkatnya.*
Peliput: Muklas