Beranda Opini Uang Hanyalah Sebuah Benda atau Alat untuk Barter Barang Sesuai dengan Kebutuhan

Uang Hanyalah Sebuah Benda atau Alat untuk Barter Barang Sesuai dengan Kebutuhan

36
0
Gambar: Uang Hanyalah Sebuah Benda atau Alat untuk Barter Barang Sesuai dengan Kebutuhan.

IKNews, OPINI – Terlepas dari judul diatas pernahkah kita berpikir mengapa manusia menciptakan uang dan apa alasannya, lantas bagaimana dengan manfaat serta dampak yang ditimbulkannya?

Marilah sedikit kita tengok kebelakang sejak kapan sebenarnya nilai tukar atau uang tercipta. Pertama, yang namanya uang belum ada data persisnya uang tercipta dan oleh karyanya siapa, karena mungkin jauh ribuan tahun sebelum Masehi sudah ada dan tidak jelas siapa penemunya. Nah terlepas dari itu maka manusia modern terus berupaya untuk meneliti awal munculnya uang, baik itu dalam bentuk coin atau uang kertas, namun siapa penemunya “Nihil”, kalaupun ada beritau saya.

Yang jelas terciptanya uang membawa perubahan baru bagi manusia. Mungkin manusia menciptakan uang untuk mengatasi kelemahan sistem barter sebagai alat tukar menentukan hitungan dan juga sebagai barang bernilai untuk tabungan, juga sebagai manfaat lainnya. Mungkin manfaatnya seperti yang kita rasakan saat ini salah satunya memudahkan perhitungan nilai barang dan jasa.

Tetapi mengenai bagaimana sejarah terbentuknya uang bisa dibrowshing juga loh, berlanjut kita ulas disini adalah dampak positif dan negatif terciptanya uang, karena kenyataanya dahulu sebelum terciptanya uang manusia bisa hidup sesuai lingkungan masing-masing, itu faktanya. Lalu kenapa saat ini kita banyak yang merasa terbelenggu dengan existensinya uang?

Dampak positif adanya uang, memudahkan penyimpanan kekayaan, mendorong aktivitas ekonomi berkelanjutan atau menabung. Fungsinya sebagai:
•Alat tukar
•Alat penyimpan nilai
•Alat pemindahan kekayaan
•Alat pembayaran
•Alat pengukur harga
•Satuan hitung
Dan banyak lagi fungsinya ya kawan.

Uang bisa menimbulkan dampak negatif, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun psikologis, terutama bisa menimbulkan adikuasa adidaya baik kerajaan maupun negara, perbedaan antara sikaya dan si minus miskin, pengakuan sebuah keluarga, wilayah, maupun negara, monopoli dan sebagainya. Karena uang bisa membius rasa dan fikiran manusia, uang juga kadang bisa merusak suatu hubungan moral antar sosial di lingkup keluarga maupun tatanan di ruang bermasyarakat, dan masih banyak lagi yang akan timbul karena uang jika kita terbelenggu pada muara jika mendewakan uang.

Disini penulis mengajak untuk selalu bijak dalam memfilter kebutuhan hidup yang sederhana tapi bermanfaat, serta mengextrak dampak baik buruknya, bertahan ditengah kelaparan harus butuh solusi. Apalagi yang belum tersentuh bantuan dari pihak manapun. Kita harus bangkit, misalnya optimalkan lingkungan untuk berkarya misalnya menanam sayuran atau buah tanam dan gantung dilingkungan rumah, jika tidak ada lahan semisal bisa saja pakai lahan pinggiran sungai atau yang lainya selama area itu kosong manfaatkanlah itu kalau perlu ijin dahulu dengan pemangku kebijakan setempat, selamat berkarya semoga bermanfaat. Tiada larangan kita menaruh besar harapan pada uang, tetapi jangan sampai kita terbuai dengan belenggu kemewahan uang dan harta.

“Berbahagialah jika kamu masih disanding rejeki dan jangan lupa berbagi, tetapi janganlah engkau menjadi budak uang yang tak berujung kilaunya”, sekian.*

Penulis : Sony