Beranda Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una Una Pemerintah Tojo Una-Una Salurkan Bantuan Pembangunan Jaringan Listrik di Desa Tombulawa

Pemerintah Tojo Una-Una Salurkan Bantuan Pembangunan Jaringan Listrik di Desa Tombulawa

52
0
Gambar: Pemerintah Tojo Una-Una Salurkan Bantuan Pembangunan Jaringan Listrik di Desa Tombulawa, (4/5/2025).

IKNews, TOUNA – Wakil Bupati Tojo Una-Una, Surya S.Sos., M.Si., menyerahkan bantuan dana pembebasan lahan untuk pembangunan jaringan listrik di Desa Tombulawa, Kecamatan Batudaka, Minggu (4/5).

Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang lahan pohon kelapanya terdampak proyek pembangunan konektivitas jaringan listrik tersebut.

Penyerahan dilakukan saat Wakil Bupati menghadiri acara halal bi halal di desa setempat.

Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Jafar M. Amin, anggota DPRD, Kepala Bapperida Amin Bustamin, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Burhanudin Lahay, Camat Batudaka Arman Tambilalo S.Pi., M.A.P., Danramil Una-Una, para kepala desa se-Kecamatan Batudaka, serta tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan perempuan.

Wakil Bupati Surya menekankan pentingnya pembangunan jaringan listrik sebagai bagian dari program pemerintah untuk pemerataan akses energi.

“Pemenuhan akses energi merupakan skala prioritas utama Pemerintah Daerah untuk mewujudkan jaringan listrik yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Tojo Una-Una,” tegasnya.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan pembebasan lahan dan tanaman pohon kelapa untuk pembangunan jaringan listrik PLN di Kecamatan Batudaka dan Desa Wakai.

Ia menyampaikan terima kasih atas kesediaan masyarakat melepaskan lahannya dan berharap proyek ini menjadi awal kemajuan dan kesejahteraan warga masyarakat Kecamatan Batudaka.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan pembebasan lahan dan tanaman pohon kelapa untuk pembangunan jaringan listrik PLN di Kecamatan Batudaka dan Desa Wakai.

Selain menyerahkan bantuan, Wakil Bupati Surya dan rombongan juga meninjau lokasi sekolah di Desa Siatu.

Wakil Bupati menambahkan bahwa halal bi halal bukan sekadar tradisi, melainkan momentum untuk saling memaafkan dan mempererat tali persaudaraan.*