IKNews, MANADO – Wakil Walikota Manado hari ini Senin (24/2/25)membuka Konsultasi Publik II Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wenang Dan Wanea, dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), di ruang Serba Guna Pemkot Manado.
Penataan kota untuk mewujudkan permukiman kota yang nyaman, produktif dan berkelanjutan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Ketersediaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota penting bagi pelaksanaan pambangunan kota sebagai acuan dasar.
Dalam sambutannya Wawali Sualang menyampaikan penataan perkotaan memang lebih besar dan rumit daripada menata ruang dalam rumah.
“Akan tetapi prinsipnya sama, harus ada kejelasan, supaya ada kelarasan dan keteraturan,” imbuhnya.
Padatnya penduduk di perkotaan terjadi akibat meningkatnya urbanisasi yang belum bisa ditangani. Untuk itu, proses urbanisasi tersebut perlu diiringi dengan ketersediaan infrastruktur. Namun, pembangunan infrastruktur yang berbasis sektor menyebabkan pelayanan di perkotaan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, pembangunan di kawasan perkotaan hendaknya mengacu pada rencana tata ruang kawasan perkotaan tersebut.
Perencanaan tata ruang kota dan perencanaan pembangunan kota merupakan kebijakan yang harus disinergikan. Mengingat, beberapa permasalahan pembangunan yang masih sering terjadi. Antara lain pelaksanaan pembangunan yang tidak memperhatikan rencana tata ruang kota, arah pengembangan kota dan strategi sektoral yang tidak saling terkait. Serta, masih adanya pembangunan yang belum mendukung kebutuhan masyarakat kota.
Harus ada pandangan, atau perencanaan tentang peruntukan ruang serta ada visi ke depan tentang potensi penggunaan dan pengembangan.
“Batasan yang jelas, tentang apa yang harus dilakukan, demi terpeliharanya keamanan dan kenyamanan dari hal-hal prinsipil ini, dapatlah kita menguji ide dan menuangkan gagasan ke dalam perencanaan,” ucap Sualang.
Sualang juga mengatakan, dengan pemahaman dalam konsultasi publik ini dapat dilakukan penyempurnaan dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wenang dan Wanea di kota Manado.
Ketiga pengolahan data dan analisis. Keempat penyusunan konsepsi RDTR. Kelima penyusunan rancangan peraturan RDTR. Keenam pelibatan peran masyarakat pada proses penyusunan RDTR melalui pengajuan usulan, keberatan, dan sanggahan terhadap naskah Raperkada RDTR. Ketujuh pembahasan rancangan RDTR.
“Tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Terlebih khusus, agar kita punya pandangan yang jelas, berpandangan ke depan terkait RDTR, agar ketika ini kelak diterapkan, hasilnya bermanfaat bagi masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, dokumen RDTR tersebut merupakan hasil klinik bimbingan teknis bersama
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),” jelasnya.
Ia pun berharap, agar ada masukan, kritik, dan saran dari semua pihak terkait.
“Ini penting demi matangnya perencanaan. Karena rencana yang baik menjadi landasan yang solid bagi pelaksanaannya kelak. Kecamatan Wenang dan Wanea masing-masing punya potensi keunggulan, dan mungkin juga keterbatasan. Penting bagi kita untuk melihat, bahwa dengan penataan tata ruang, keunggulan apa yang dapat dioptimalkan, dan keterbatasan apa yang dapat diubah serta diolah menjadi potensi keunggulan. Semua itu tentunya harus mempertimbangkan berbagai aspek dari geografis, geostrategi, sosial, ekonomi, budaya,kesehatan, kelestarian ekosistem, dan sebagainya,” imbuhnya.
Menurutnya dokumen RDTR ini dapat benar-benar berguna bagi pembangunan dan pengembangan wilayah di Kota Manado, khususnya Wenang dan Wanea.
Dengan begitu, setiap wilayah/Kecamatan di Kota Manado saling mendukung dan menopang, maju dan sejahtera bersama sama, aman dan nyaman berkelanjutan,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Sekretaris Daerah Kota Manado Micler CS Lakat SH MH, Asisten II Atto RM Bulo SH MM, Kepala Dinas PUPR Johny Suwu ST, beserta jajaran Pemerintah Kota.*
Peliput: Fikri
