Beranda Politik OPPO-ARGO, The Power Of Pray and The People Of Power

OPPO-ARGO, The Power Of Pray and The People Of Power

93
0
Gambar: OPPO-ARGO, The Power Of Pray and The People Of Power, (20/2/2025).

IKNews, BOLTIM – Alhamdulillah Puji Tuhan, luapan kegembiraan dan rasa bangga kini mewarnai ibu kota. Pesta kemenangan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Boltim bergema di Istana Jakarta 20 Februari 2025. Akhirnya Oskar Manoppo, S.E, M.M dan Argo V.Sumaiku di lantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boltim terpilih Pilkada Tahun 2024 untuk periode 5 Tahun 2025-2030.

Dua putra terbaik yang lahir dari Rahim Rakyat itu kini mendapat kemenangan plus karna di lantik di Istana langsung oleh Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, sungguh sebuah kemenangan yang teramat indah dan sepadan bagi perjuangan rakyat Boltim.

Sebagai Ketua Tim mewakili perasaan segenap instrumen tim pemenangan, pendukung dan simpatisan, ijinkan kami sedikit membusungkan dada meluangkan rasa syukur yang mengharu biru dan pantas untuk bangga sebagai hibah perjuangan untuk Boltim yang lebih baik bagi semua.” Bahwa Kemenangan ini adalah kekuatan Doa (The Power Of Pray dan Kekuatan Rakyat (The People of Power). yang terikat kuat oleh The power of Love and Unity (kekuatan Cinta dan kebersamaan) dengan tiga legitimasi, yakni legitimasi Politik elektoral karna meraih suara terbanyak 27.853 suara pada pelaksanaan pungut hitung tanggal 27 November 2024 yang berlangsung secara Demokratis,” kata ketua Tim TPK Oppo Argo.

Kemudian legitimasi Hukum Konstitusional karna menang dalam perkara PHPU di mahkamah Konstitusi dan yang terakhir legitimasi Relasi Kuasa dan delegasi of authority karena di lantik di resmikan langsung oleh presiden RI. Ini adalah capaian yang paripurna bagi kemenangan OPPO-ARGO.

SELAMAT ATAS CAPAIAN YANG LUAR BIASA INI.
Tapi perjuangan belumlah usai, karena berjuang merebut kemenangan itu mudah, tapi pertarungan setelah kemenangan justru jauh lebih sulit dan kompleks karna lawan terberat adalah bertarung dengan ego kekuasaan serta diri sendiri dan banyak orang jatuh karena kalah melawan dirinya sendiri.
Mari mawas diri, bahwa kekuasaan adalah candu yang dapat melenakan kita semua oleh berbagai privasi terpampang nyata, saat bertarung soliditas terbangun kuat karna satu tujuan “Menang”,

namun setelah kemenangan di raih soliditas itu runtuh karna saling berebut posisi agar dekat dengan tungku kekuasaan agar dapat lebih mudah mendapatkan bagian harta rampasan perang, sesama barisan Juang saling tikai bahkan saling bunuh, saling menjatuhkan dan saling memakan korban teman sendiri, demi harta rampasan perang itu, mudah di adu domba oleh hasutan kepentingan individu dan atau kelompok sengkuni, oportunistik jabatan dan akhirnya yang berjuang terbuang di sudut meja prasmanan hasil perjuangan nya. Post Power Syndrom menjadi momok menakutkan bagi kekuasaan yang dapat merubah dan menjebak watak seseorang di pusaran konflik kekuasaan, dan tentu saja ini hal yang biasa terjadi di setiap momentum pasca Kemenangan.

Saya sejak menerima amanah dan tanggung jawab yang di percayakan oleh OPPO-ARGO secara khusus permintaan mama Jaki, Ibu Rosita Pobela yang memberi semangat dan keyakinan kuat bagi saya mengemban tugas sebagai ketua Tim yang secara resmi di putuskan melalui Rapat seluruh Barisan Juang OPPO-ARGO, telah sejak mula memaklumi segala konsekwensi sebelum, sedang dan setelah tahapan perjuangan, saya khatam untuk ihwal dinamika seperti ini. Bahwa secara sadar, lambat laun saya pasti akan menjadi pusat sasaran empuk berbagai isyu positif maupun negatif baik oleh lawan maupun kawan.

Menjadi Ketua Tim Pemenangan dalam pusaran konflik politik dan konstalasi yang sangat panas ini, berada di bawah tekanan menghadapi kekuatan petahana deng semua instrumen kekuasaannya, harus punya sistim Imun dan Iman politik yang kuat selain kemampuan manajemen konflik serta idiopolitor stratak yang mumpuni. Dan yang paling penting adalah standar moral etis untuk menjaga harga diri dan kepercayaan untuk dapat mengorkestrai medan tempur yang kompleks dan sangat dinamis. Dengan pengalaman sejak terjun di panggung kontestasi politik di berbagai momentum terutama pengalaman sejak memenangkan Sehan S. Landjar dan Rusdi Gumalangit (SERU) di Pilkada Boltim 2015, kemudian Memenangkan Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo (SSM-OPPO) di pilkada Boltim 2020 dan hari ini untuk ketiga kalinya di pilkada tahun 2024 mengalahkan arus kekuatan Petahana Sam Sachrul Mamonto dan Rusmin Mokoagow (ARUS) menghantarkan Oskar Manoppo dan Argo Sumaiku (OPPO-ARGO) bersama Tim ORAS sebagai pemenang.

Setidaknya saya sudah membuktikan dan menuntaskan kepercayaan yang di letakan di pundak saya untuk menahkodai perjuangan ini sebagai sebentuk perjuangan harga diri saya, harkat dan martabat OPPO-ARGO serta segenap Tim pendukung dan simpatisan dan lebih penting dari itu adalah pertaruhan bagi kebangkita masa depan Boltim yang tidak bisa di tukar dan di takar dengan tekanan serta tawanan kekuasaan, rayuan rupiah dan jabatan hingga di ujungnya kita boleh memenangkan pertarungan dan menghartarkan OPPO-ARGO di puncak kemenangan Rakyat Boltim.

Tentu saja, saya adalah manusia bukan stengeh dewa apalagi merasa serupa malaikat yang pasti tidak 100 % benar, suci dan bersih, dalam batasan diri dan kemanusiaan itu, saya pasti punya ruang hitam bagi khilaf dan salah dan karenanya saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada yang tak berkenan bahkan menyimpan dendam kepentingan apapun dengan saya, sekali lagi saya mohon ampun terkhusus Kepada Bupati dan Wakil Bupati bapak Oskar Manoppo, S.E, M.M bersama Istri Ibu Rosita Pobela dan Bapak Argo V. Sumaiku bersama istri Ibu Lucia Cristina Mokoginta sembari dalam kesadaran kemanusian itu pula, kepada semua komponen pemenangan saya dapat memahami dinamika perjuangan ini, apa artinya Ketua Tim tampa dukungan semangat militansi seluruh instrumen tim pemenangan hingga di level desa sebagai garda terdepan. Ketika memahami adalah memaafkan kata Aristoteles, maka saya telah lebih dulu memaklumi semua pihak baik yang sedang menjadi kawan maupun yang hendak menjadi lawan. Jika Politik adalah kepentingan maka tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik, karna yang abadi adalah kepentingan politik itu sendiri yakni relasi tentang kekuasaan dan pengaruh bahkan aktualisasi (pengakuan) diri atas tungku api kemenangan.

Saya meyakini seyakini yakinya Sejarah selalu menjadi pengingat, atas kegigihan kita semua menumbangkan dan tumbangnya kekuasaan yang terlampau ego itu dan OPPO-ARGO pasti belajar dengan sejarah ini sebagai antitesa untuk sebuah sintesa baru bagi kepemimpinan yang teduh, arif bijaksana dan merakyat kebanggaan kita semua.
Saya sejak lama dan tentu saja kita semua telah dan harus berdamai dengan masa lalu itu, agar dapat mengakrabi kemenangan hari ini dan kemudian dapat mengikhtiari kehidupan dan merangkul masa depan dengan ikhlas dan nyaman entah seperti apapun masa depan itu dan sebagai apapun kita saat itu nantinya.

Tapisebagai komitmen dan konsistensi terhadal marwah perjuangan, maka siapapun dia yang hendak mencidrai nilai-nilai dasar perjuangan OPPO-ARGO demi Boltim Bangkit akan saya dan segenap istrumen pemenangan lawan dan beratung sampai hancur sekalipun, karena demi nilai inilah OPPO-ARGO lahir sebagai Pemenang bukan pecundang yang sama. Jika kita mampu menaklukan kekuatan lawan dan menang, pasti kita juga mampu menjaga dan mengawal OPPO-ARGO hinga di ujung masa pengabdiannya.
Terkhusus untuk Bapak Oskar Manoppo,S.E, M.M Papa Jaki, saya bangga se bangga bangganya atas kesabaran dan keteguahan hati Bapak, saya menjadi saksi dan menemani sejak di serambih sudut kota, kita pernah duduk mengutarakan suara banti atas jalan panjang yang sepi dan di kucilkan oleh ego kekuasaan, bertahan di tengah badai penuh fitnah hujat dan cacian tapi Bapak tetap teguh sewindu hati menenuntun jalan ikhtiari, berjuang, menang, di kucilkan, jatuh, bangkit dan “terpilih, Bapak so jadi Bupati”.

Kepada Bapak Ketua Argo, luar biasa memilih papa jaki, ikut menanggung beban itu dan berjalan disamping papa Jaki, meyediakan perahu untuk berlayar bersama Demokrat dan kita sampai di pulau harapan itu, Konsistensi, Teguh berkhidmat dan ” Menang, Bapak so jadi wakil Bupati”.

Kebersamaan ini begitu indah, jangalah cepat berlalu, jangan retak perahu di pelangi harapan Rakyat kecil di akar rumput seperti kami, jika para pemimpin berseteru, betapa mirisnya melihat dan merasakan budaya “Simiup kon Siup in Bobahasaan” itu terkoyak dan kepada siapa rakyat harus mengadu.

Titip harapan segenap Tim Pemenangan, pendukung dan simpatisan OPPO-ARGO, Torang Ikhlas Papa Jaki deng Papa Quenly jadi Milik seluruh Rakyat Boltim sebagai hibah perjuangan untuk semua, mungkin saja kita akan salaing meninggalkan, tapi jangan pernah lupakan mereka yang dengan ikhlas, berkeringat, lelah dan berpeluh di tengah terik matahari dan kuyup di tengah rinai hujan siang dan malam tanpa batas, tampa sekat ruang dan waktu, mereka yang melawan takut, menolak tunduk dan membersamai perjuangan ini.

Bersama kita berlari menuju BOLTIM BANGKIT.
SELAMAT ATAS DILANTIKNYA BAPAK OSKAR MANOPPO, S.E, M.M SEBAGAI BUPATI DAN BAPAK ARGO VISENSIUS SUMAIKU SEBAGAI WAKIL BUPATI BOLTIM PERIODE TAHUN 2025-2030.*

Peliput: Muklas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini