IKNews-MINUT – Calon Gubernur Sulut, Elly Engelbert Lasut (E2L) melayat ke rumah duka atas meninggalnya Ibu tercinta dari Ketua Sahabat E2L Sulut Paulus M. Pangau, Jumat (22/11) bertempat di Desa Kawiley, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.
Saat diminta oleh keluarga memberikan sepatah dua kata, E2L mengungkapkan kedekatannya dengan Paulus Pangau sudah terjalin begitu lama.
“Saya dan Paulus adalah sahabat lama, sampai di Jakarta kita pun sangat berhubungan baik. Paulus ini sangat dekat dengan saya. Mendengar ibunya meninggal bersyukur saya sampai berada disini,” ungkap E2L.
Di depan para pelayat, E2L menceritakan bahwa dulunya ia seorang dokter yang pernah menulis buku berhubungan dengan kematian.
Menurutnya, Alam kematian berhubungan dengan metafisika yang perbedaannya sangat ekstrem dibandingkan dengan alam kehidupan yang terbatas oleh ruang dan waktu. Berbeda jauh dengan alam tanpa batas.
Lanjut E2L, alam kehidupan itu adalah alam yang terbatas yakni terbatas ruang dan waktu, karena manusia tidak tahu kejadian di tempat yang berbeda secara bersamaan.
“Karena kita dibatasi oleh ruang dan waktu, Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, lusa, masa depan untuk menjalani kehidupan yang akan datang karena di batasi ruang dan waktu,” kata E2L
“Makanya disitu melahirkan sifat manusia seperti sedih, takut, cemas, kecewa, amarah, itu timbul karena dibatasi raung dan waktu karena keterbatasan kehidupan manusia,” tambahnya.
E2L mengatakan, berbeda dengan alam tanpa batas, Tuhan tahu apa yang akan terjadi karena tuhan tidak dibatasi ruang dan waktu. dalam bersamaan Dia mengetahui kejadian meskipun di tempat berbeda.
“Sifat Tuhan itu baik, sukacita dan damai sejahtera karena tidak lahir dari ruang dan waktu. Ketika manusia mati, jiwanya tidak mati. Ketika dia berpindah ke alam sana, dia menjadi tidak terbatas. Karena disana hanya ada suka cita dan damai sejahtera,” jelasnya.
“Ketika kehidupan Tuhan bilang berhenti, maka tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Karena rancangan Tuhan adalah rancangan kebaikan,” imbuhnya.
Melihat peristiwa kematian yang pasti akan dialami setiap manusia, E2L menghimbau untuk lebih melihat diri, merenung, dan mencintai Tuhan dalam menjalani hidup.
E2L pun menyampaikan turut berduka cita sedalamnya atas meninggal ibunda Paulus Pangau.
“Semoga Tuhan memberikan kesabaran, kekuatan kepada keluarga sepeninggal Oma tercinta. Kami sudah bersahabat lama dengan Paulus, kesedihannya adalah kesedihan saya,” tandasnya.
(DNL/*)