IKNews, PURWAKARTA – Pemerintah Desa (Pemdes) Citalang, Purwakarta, terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah melalui program inovatif. Setelah sukses membangun Gedung Pengolahan Sampah (GPS) “Mekar Mandiri” di Kampung Mekarsari RT 016/004, yang didanai sepenuhnya dari dana desa (DD), program ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Purwakarta dengan sumber dana tersebut.
Kepala Desa Citalang, Mohamad Kosasih, S.E., menyatakan bahwa GPS “Mekar Mandiri” merupakan terobosan penting yang mengandalkan dana desa sebagai sumber pendanaan utama.
“Kami serius dalam menjalankan program ini, dan sebagai langkah awal, kami langsung memberangkatkan pengurus GPS ‘Mekar Mandiri’ untuk melakukan studi banding di tiga lokasi di Jawa Tengah,” ujar Kosasih.
Studi banding ini dilakukan pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2024, dengan tujuan untuk mempelajari keberhasilan dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Tiga lokasi yang dikunjungi adalah Bank Sampah “Gemah Ripah” di Kabupaten Bantul, TPS-3R Magelang, dan TPS-3R Borobudur.
Yaya Siswaya, salah satu pengurus GPS “Mekar Mandiri” yang turut serta dalam studi banding, menyampaikan kekagumannya terhadap pengelolaan sampah di Bank Sampah “Gemah Ripah”. “Kami disambut dengan hangat oleh Direktur Bank Sampah ‘Gemah Ripah’, Bambang Suwerda, dan seluruh jajaran pengurus. Mereka memiliki sistem pengelolaan yang sangat baik dan terstruktur,” kata Yaya.
Bambang Suwerda juga memberikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. “Kami senang bisa berbagi pengalaman dengan pengurus GPS ‘Mekar Mandiri’ Desa Citalang. Semoga apa yang dipelajari di sini bisa diterapkan dan meningkatkan pengelolaan sampah di Purwakarta,” tuturnya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pengurus GPS “Mekar Mandiri” dalam menjalankan program pengelolaan sampah yang lebih baik di Desa Citalang. Dengan pengalaman dan ilmu yang didapat dari studi banding, mereka berharap dapat mencapai kesuksesan serupa dengan Bank Sampah “Gemah Ripah” di Bantul.
Pada hari kedua, rombongan melanjutkan studi banding ke TPS-3R Magelang dan TPS-3R Borobudur, menambah wawasan tentang berbagai model pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
(Anggraena)