Kotamobagu – Forum dua delapan, menggelar diskusi Green Constitution, dengan tema menimbang konstitusi ramah lingkungan di Indonesia di cafe Kantor Kelurahan Matali Kecamatan Kotamobagu Selatan Rabu (29/01/2020).
Hadir selaku pemateri, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda SH MH,
Marlon Kamagi SH M.Pd Aktivis Lingkungan, dan Suleman Mappiasse PhD, merupakan dosen IAIN Manado. Serta seluruh organisasi kepemudaan.
Menurut, Ketua Koordinator forum 28 Kunus Mokoagow, tujuan dari diskusi green constitution, adalah untuk menyadarkan seluruh elemen pentingnya ramah lingkungan.
“Sebenarnya diskusi ini untuk membuat pemangku kepentingan, dan pembuat kebijakan agar memang menerapkan aturan ramah lingkungan, serta sadar dengan manfaat dari ramah lingkungan ini,”kata Kunus.
Lanjut Kunus, Dihadirkan Ketua Bawaslu Sulut selaku pemateri, karena hal tersebut merupakan bagian dari bidangnya.
“Desertasi S3 Pak Herwyn adalah Green Constitution, makanya kami mengundang khusus untuk materi ini,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda mengatakan, ini adalah refleksi penyelenggaraan pemilu, bukan hanya persoalan elektoral. Tapi prosesnya pun ada dari sisi lingkungan.
“Pemilu itu tidak hanya berdiri sendiri dia ada dalam lingkup kemasyarakatan. Tapi ada instansi teknis lainnya, terutama Pemerintah atau Dinas Lingkungan selaku pembuat kebijakan, untuk persoalan lingkungan,”kata Herwyn.
Lanjutnya, contohnya ketika ada kampanye apakah, dinas terkait memperhatikan sampah-sampah.
“Perlu diperhatikan sampah dalam kampanye, tempat sampah, dan daur ulangnya,”ujarnya.
Lanjutnya lagi, meskipun hanya 5 tahun sekali. Jika proses pemilu tidak memperhatikan lingkungan, maka hanya menghadirkan pemimpin hebat tanpa memperdulikan lingkungan.
“Bisa jadi akan terpilih pemimpin berintegritas tapi akan bermasalah dari sisi lingkungan, walaupun ini non elektoral”ungkapnya.
Dia menghimbau, agar pemerintah bisa melakukan penyelenggaraan Pemilu berbasis kesadaran lingkungan.
Zakir Mokoginta
