Beranda Kabupaten Kaur Inilah Kerajinan Moyag Yang Menjadi Perhatian Legislatif Dan Eksekutif

Inilah Kerajinan Moyag Yang Menjadi Perhatian Legislatif Dan Eksekutif

230
0

Kotamobagu – Olahan kerajinan Batok Kelapa produksi Moyag Tampoan, kini menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamobagu dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu.

Siapa sangka l batok kelapa di produksi menjadi bahan kerajinan bernilai tinggi oleh I Made Mangku ( 53) warga desa Moyag Tampoan, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu.

Menurut, Wakil Ketua DPRD Kotamobagu Syarif Mokodongan Selasa (21/01/2020). Pihaknya, sangat merespon positif kerajinan batok kelapa tersebut, bisa dijadikan sumber pendapatan masyarakat. Sehingga Pemkot wajib memfasilitasi hal tersebut.

“Ini adalah bisnis hebat, karena kerajinan yang bisa menjadi olahan khas atau ole-ole DPRD atau Pemkot Kotamobagu. Selain, bentuk kerajinannya menarik, meningkatkan ekonomi warga,”kata Wakil Ketua Dewan.

Senada dengan Wakil Ketua DPRD, Ketua Komisi II Jusran Deby Mokolanot mengatakan, akan melakukan promosi kerajinan tersebut, di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Kotamobagu.

“Saya sudah pesan 1 set olahan cangkir dan set lainnya. Bisa digunakan saat bersantai sambil minum kopi. Nah, SKPD Pemkot kalau bisalah menggunakan olahan lokal ini di kantornya,”ungkap Jusran.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispernaker) Kotamobagu Imran Golonda mengatakan akan memfasilitasi produk olahan batok kelapa tersebut.

“Kalau saya sendiri inginkan kalau bisa seluruh SKPD bisa dibuka gerai produk tersebut,”kata Imran.

Menurut I Made Mangku Selasa (21/1/20202) membeberkan, bahwa dirinya menekuni kerajinan tangan ini baru 4 bulan terakhir.

“Ilmu itu saya peroleh setelah mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Ketenaga kerjaa Kotamobagu di tahun 2019,”ungkap I Made saat diwawancara, di ruang rapat Bapelitbangda Kotamobagu.

Dirinya, mengumpulkan batok – batok kelapa yang sudah terpakai, kemudian dibuatnya menjadi produk yang berkelas mulai dari toples, mangkok, gelas, lampu hias, dan hiasan lainnya. “ Supaya batok kelapa tidak terbuang sia – sia, saya berfikir kenapa tidak dipakai untuk kerajinan saja,” ujarnya.

Pria asal Moyag Tampoan ini, kini giat memproduksi dan memasarkan berbagai kerajinan tangan tersebut. Untuk kerajinanannya dibanrol dengan harga mulai dari Rp 40.000 – Rp 400.000. “Kerajinan tangan yang dibanrol termahal yaitu lampu hias dari batok kelapa. Untuk pengasilannya ia dapat meraup untuk dalam perhari Rp 200.000 hingga Rp 300.000 ribu,” tuturnya.

Dia juga tidak hanya memanfaatkan batok kelapa, namun sisa kayu jati untuk digunakan pada lampu hias batok kelapa diukirnya hingga terlihat cantik. “Menurutnya, pembuatan produk ini bisa menghabiskan waktu selama 2 – 3 hari untuk per setnya,” tuturnya lagi.

I Made sendiri mengungkapkan, hasil kerajinannya baru dipasarkan area Kotamobagu. Ia pun berharap Pemerintah dapat mendukung ide kreatifnya ini, agar dapat juga dipasarkan diluar daearah. “Saya pun mengajak kaum milenial Kotamobagu agar bisa berkunjung ke rumah saya, untuk dapat belajar kerajinan tangan lainnya” pungkasnya. (Zak)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini