Beranda Daerah Kotamobagu Cuaca Ekstrim, BPBD Kotamobagu Minta Masyarakat Waspada

Cuaca Ekstrim, BPBD Kotamobagu Minta Masyarakat Waspada

184
0
Ilustrasi Cuaca Ekstrim

IKNews, Kotamobagu – Cuaca ekstrim yang disertai hujan lebat dan angin kencang terus melanda Sulawesi Utara dan sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena La Nina yang berlanjut hingga bulan depan menjadi penyebab utama kondisi ini, seperti yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG memperkirakan bahwa Fenomena La Nina akan berlangsung selama empat bulan ke depan. Fenomena ini terjadi akibat penurunan suhu air laut di Samudra Pasifik di bawah rata-rata, yang berdampak pada tingginya curah hujan di banyak wilayah.

“Peningkatan suhu permukaan laut pada bagian timur dan barat Samudra lebih tinggi dari biasanya selama peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Oleh karena itu, masyarakat harus waspada terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan bencana alam lainnya,” ujar juru bicara BMKG.

BMKG juga melaporkan bahwa suhu permukaan laut di Samudra Pasifik telah mendingin antara -0.5°C hingga -1.5°C selama 70 hari terakhir, dengan dominasi aliran angin timuran yang menguat. Kondisi ini berpotensi meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun dampaknya bisa berbeda-beda tergantung wilayah dan intensitas La Nina.

Dalam seminggu ke depan, BMKG memprakirakan peningkatan curah hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang di Sulawesi Utara. Hampir seluruh wilayah Sulut diprediksi akan diguyur hujan pada pagi dan malam hari hingga Desember.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kotamobagu, Asrianty, ST, MM, menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. “Fenomena La Nina ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana Sulut mengalami musim kemarau panjang. Tahun ini, musim hujan akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan, dan musim kemarau baru diperkirakan mulai pada pertengahan Agustus,” jelas Asrianty.

Asrianty juga mengingatkan bahwa intensitas hujan bisa berbeda-beda di setiap daerah di Sulut, tergantung ketinggian wilayah, jarak dari sumber air, pegunungan, dan luas daratan serta perairan. “Semoga fenomena cuaca ini cepat berakhir dan saya menghimbau agar semua masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang mungkin terjadi akibat curah hujan yang masih terus berlanjut,” pungkasnya.

Reporter: Gie

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini