Beranda Manado Sholat Idul Adha 1445 H, Jamaah Masjid Agung Awal Fathul Mubien

Sholat Idul Adha 1445 H, Jamaah Masjid Agung Awal Fathul Mubien

1315
0
Gambar: Sholat Idul Adha 1445 H, Jamaah Masjid Agung Awal Fathul Mubien, (17/6/2024).

IKNews, MANADO – Mengikuti ketetapan pemerintah tentang pelaksanaan hari raya Idul Adha 1445 H, dilaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Agung Awal Fathul Mubien Senin (17/06/2024).

Dalam pelaksanaan sholat Idul Adha ini tampak hadir ratusan jemaah yang terdiri dari Pengurus masjid dan jamaah masjid yang berlokasi di jalan Hasanudin Kampung Islam Manado.

Bertindak sebagai Khotib Ustadz Munawir Bin Muhammad Lasama dan bertindak sebagai Imam Ustadz Hamdani Paransa. Dalam khutbahnya Khotib mengajak kepada semua jemaah memaknai melalui momentum beribu makna hikmah yang terkandung dalam momentum Idul Adha ini.

“Namun pada kesempatan pagi ini setidaknya ada 3 poin penting yang akan kita sampaikan,” terang Ustadz Munawir.

Pertama, pentingnya amal sholeh yang akan bisa menolong kita nantinya. Pada pelaksanaan ibadah haji ini ada yang namanya wukuf di Padang Arafah yang merupakan rukun haji dan ini merupakan miniatur padang mahsyar, saat manusia dibangkitkan di hadapan Allah SWT. Pada waktu itu tiadalah pertolongan yang bisa didapatkan oleh seorang hamba kecuali amalnya sendiri dan setiap manusia akan disibukkan dengan urusan masing-masing.

Kedua, keseimbangan antara usaha dan tawakkal. Sayang dan cinta pada anak dan istri itu adalah manusiawi dan wajar, tetapi perintah Allah SWT tetap selalu dipatuhi. Menetes air mata nabi Ibrahim AS melihat Siti Hajar dan Ismail yang masih kecil berada di padang pasir yang tandus sedang membutuhkan air.

Setelah Siti Hajar berusaha berlari antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali tapi tidak juga mendapatkan air, namun melalui tumit bayi yang lemah itu, yang menghentak-hentak ke padang pasir tandus hingga memancarkan air.

Dari cerita singkat tersebut, tersirat sebuah makna yang amat mendalam yakni pentingnya berusaha sekuat tenaga dan seoptimal mungkin untuk mencapai apa yang kita inginkan. Syariat Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada kita keseimbangan antara usaha dan doa.

Ketiga, Hubungan orang tua dan anak, peristiwa kurban mengingatkan kita pada kepatuhan mutlak Ismail AS kepada ayahandanya Ibrahim AS dengan ucapan yang tertulis dalam Al-Quran surat As-Saffat ayat 102. Demikian jawaban anak yang sholeh yang diharapkan oleh nabi Ibrahim dalam doanya Robbi Habli Minassholihin. Peristiwa singkat ini mengingatkan kita bagaimana generasi atau anak kita saat ini? Sudahkan mereka menjadi orang yang sholeh? Patuh dan taat pada perintah Allah SWT. Dengan anak maka amal akan menjadi mengalir ketika kita sudah meninggal dunia. “Oleh sebab itu mari kita mengingat kembali tanggung jawab kita kepada anak-anak kita, sebagai anak pun kita juga diingatkan tentang bakti kita kepada orang tua kita.

Terpantau wartawan Infokini ada 15 sapi dan 1 ekor kambing. Satu ekor sapi disumbangkan Gubernur Sulut Bapak Olly Dondokambey dan satu ekor sapi yang disumbangkan Wali Kota Manado Bapak Andrei Angouw yang nantinya akan dibagikan kepada jemaah yang membutuhkan.*

Peliput: Fikri Manzanaris

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini