Beranda Politik Masuk Bursa Calon Walikota, Panji Merdeka: Saya tak Diajarkan Orang Tua untuk...

Masuk Bursa Calon Walikota, Panji Merdeka: Saya tak Diajarkan Orang Tua untuk Berkhianat

791
0

IKNews, KOTAMOBAGU – Nama Panji Merdeka Putra tiba-tiba mencuat di bursa calon kandidat Pilwako Kotamobagu 2024. Panji, yang dikenal sebagai figur milenial dengan potensi besar untuk membawa perubahan, menjadi pusat perhatian dalam diskusi politik lokal.

Setelah sukses meraih sekitar 2.551 suara di Dapil Kotamobagu Selatan pada Pileg 2024 dan mendapatkan kursi di DPRD Kotamobagu, banyak pihak mendesaknya untuk maju dalam Pilwako Kotamobagu 2024.

Namun, dengan tegas Panji menolak permintaan tersebut, menekankan bahwa langkah tersebut adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat yang telah mempercayainya.

“Saya baru saja mendapatkan kepercayaan rakyat Kotamobagu Selatan ke DPRD Kotamobagu. Tidak mungkin tiba-tiba saja maju di Pilwako Kotamobagu,” tegas Panji.

Ia menambahkan, jika meninggalkan kursi DPRD, ia akan dinilai mengkhianati amanah rakyat. “Saya diajarkan oleh orangtua saya untuk jangan menjadi pengkhianat rakyat dan jangan sekali-kali melukai hati masyarakat,” lanjutnya dengan nada emosional.

Panji juga mengakui keterbatasannya dalam politik. “Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya anak Kotamobagu yang dari sisi usia masih muda, belum punya pengalaman banyak di politik dan masih harus banyak belajar. Saya tahu diri akan hal itu. Dan masih banyak para senior dan orang hebat yang layak memimpin Kotamobagu,” ujarnya, mencoba meredam spekulasi tentang ambisinya.

Lebih lanjut, Panji menegaskan komitmennya untuk bekerja di Parlemen demi rakyat Kotamobagu, khususnya generasi muda. “Saya akan fokus bekerja di Parlemen untuk rakyat Kotamobagu khususnya untuk perjuangan anak muda Kotamobagu,” katanya, menegaskan prioritasnya.

Panji juga menyinggung perkembangan internal partainya. “Partai Hanura kemungkinan sudah menetapkan calon yang akan diusung dan juga partai-partai calon koalisi di Pilwako Kotamobagu. Pastinya kita tunggu saja secara resminya,” ujarnya.

Keputusan Panji ini menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal ambisi pribadi, tetapi tentang melayani dan memenuhi harapan rakyat.

Kontroversi yang muncul justru semakin mengukuhkan posisinya sebagai politisi yang setia pada prinsip dan kepercayaan masyarakat. (**)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini