IKNews, BOLTIM – Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan.
Sebagaimana yang di sampaikan Haris Pratama Sumanta ST.MT Asisten dua Boltim, Pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda.
“Sebagimana kami dari pemerintah kabupaten Boltim melakukan kebijakan kalau terkait mongondow nya kita buat festival tari kabela, jawa nya festival jawa fest, minahasa nya ada mooat Holtucutere.Serta sangernya ada tulude.Ini membutikan bawah saya sebagai anak mongongdow sangat membuka saudara – saudarah kita untuk memukim di mongondow serta berperan untuk pembangunan yang ada di kabupaten Boltim.” katanya
Menurutnya hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun kedepannya.
“Semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang tidak hanya bersuku-suku, ber ras-ras, dsn berbudaya tetapi kita punya makna yang jauh lebih luas bahwa kita memang ditakdirkan sebagai pribadi yang berbeda satu sama lain namun tetap satu tujuan. seperti tema ini menjahit kalau bahasa lainya merajut .” ucapnya saat menjadi Narasumber dialog Ramadhan yang di gelar oleh PAC Ansor Modayag Barat bertempat Kopi Bestie.Minggu (24/3/2024).
Sumanta Juga Menambahkan, Terkait keagamaan di kabupaten boltim pemerintah membentuk FKUB itu terdiri beberapa agama yang di gabungkan dan melakukan bimtek sehingga forum ini bisa memjaga toleransi sehingga daerah kita terciptanya kondisi yang aman.tertib sehingga pertumbuhan dan perekonomian kita berjalan lancar.
“Saya juga bangga kepada sahabat – sahabat ansor dan kaum nasrani dimana kita setiap momen hari besar kita saling bertukaran menjaga tempat ibadah, Ini membuktikan bawah teloransi di kabupaten boltim sangat dewasa, kita sebagai pemuda menjadi garda kedepan untuk menjaga isu pemeca bela dan wajib memberikan edukasi terkait teloransi itu harga mati.Dan kita bisa mendesak pemerintah agar membangun tuguh teloransi sehingga tuguh teloransi di sulawesi utara akan bermula di kabupaten Bolaang Mongondow Timur.” Tutupnya
Diketahui adapun Naarasumber kegiatan dialog tersebut yaitu.Haris Pratama Sumanta ST.MT.asisten 2 Boltim.Randi Mandangin, Sekertaris Pemuda Muhamadiyah, Saipul Amrin Kader Ansor Boltim,Roly Lang A.Md .Penasehat DPC GAMKi Boltim.
(Muklas)
