Beranda Advetorial DPRD Buton Tengah Lakukan Kunker ke Gowa Sulsel, Konsultasi Pengembangan Usaha Mikro

DPRD Buton Tengah Lakukan Kunker ke Gowa Sulsel, Konsultasi Pengembangan Usaha Mikro

1744
0
Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, Suharman saat melaksanakan Kunjungan kerja di Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa 10 - 14 Januari 2024 lalu. Foto : IST
Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, Suharman saat melaksanakan Kunjungan kerja di Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa 10 - 14 Januari 2024 lalu. Foto : IST

IKNews, BUTON TENGAH, SULTRA – Dalam rangka membahas pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi usaha kecil, DPRD Buton Tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 10-14 Januari 2024.

Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, Suharman menyampaikan kepada awak media bahwa DPRD melaksanakan Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan  Menengah Kabupaten Gowa tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha yang bisa diterapkan di Kabupaten Buton Tengah.

“Adapun tujuan dari perjalanan dinas atau kunjungan kerja kami ini adalah membahas tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha menjadi Usaha Kecil. Pada Tanggal 12 s/d 13 Januari 2024 melaksanakan Konsultasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan  Menengah Kabupaten Gowa tentang Pengembangan Usaha Mikro dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha menjadi Usaha Kecil” Kata Suharman.

Kegiatan konsultasi tersebut diterima di Ruang Rapat Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Gowa oleh Nur Ummi Ariyani, S. IP yaitu selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM. Pengembangan ini tentunya terkait dengan ketersediaan modal sedangkan masalah yang dihadapi oleh pelaku UKM yakni kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan.

“Strategi pengembangan usaha kecil untuk menangkap peluang pasar, meliputi aspek-aspek beberapa aspek diantaranya peningkatan akses modal, pelatihan kewirausahaan, kemitraan dan lain lain.

Seperti diketahui dikutip dari sejumlah media, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Gowa dari tahun ke tahun tumbuh pesat. Per 2022, tercatat 57.376 UMKM, terdiri atas usaha mikro 53.931 unit, usaha kecil 3.179 unit dan usaha menengah 266 unit. Bertumbuh pesatnya UMKM ini di Gowa, efeknya jelas menurunkan angka kemiskinan daerah secara tidak langsung melalui pemberdayaan masyarakat sebab membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Di Gowa ini, sektor UMKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan kerja serta mempunyai konstribusi yang signifikan terhadap PDRB Gowa.

Untuk mengakomodir UMKM yang tumbuh pesat, maka Pemerintah Kabupaten Gowa menghadirkan rumah produktif serta klinik UMKM. Rumah produktif dan klinik UMKM ini diharap dapat menjadi pusat informasi, konsultasi dan pelatihan pemberdayaan UMKM yang akan terintegrasi.

Kadis Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa Mahmuddin pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar akhir tahun lalu mengatakan penyelenggaraan rumah produktif dan klinik UMKM di Grand Makassar Hotel, UMKM itu sebagai motor dan lokomotif kemajuan ekonomi di daerah.

Hal ini tentu sejalan kondisi rill namun tetap menjadi tantangan besar dalam menghadapi berbagai peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Hal itu disebabkan, para UMKM di daerah masih lemah disebabkan kurangnya akses pasar, SDM yang kurang terampil, kurangnya penggunaan teknologi dan juga keterbatasan akses pelayanan keuangan.

Karena itu pemerintah menjaga peran dan fungsinya agar pengembangan UMKM dapat maksimal berjalan dengan melakukan pengembangan infrastruktur termasuk infrastruktur koneksitas digital, program pembiayaan dan hibah peralatan dan terus mendorong digitalisasi UMKM.

Saat ini UMKM di Gowa yang sudah digitalisasi sebanyak 46.281 unit. Pemda Goa menyusun strategi dan peningkatan sinergi dan koordinasi dengan sektor publik akademisi dan sektor swasta. Dengan demikian penyelenggaraan FGD rumah produktif dan klinik UMKM ini semoga mampu menciptakan mekanisme yang terarah serta merangsang penguatan sumber daya UMKM untuk bisa naik kelas, go global dan go digital.

Beberapa hal yang dibahas juga diantaranya tentang produksi dan teknologi tepat guna, managemen kemasan (packaging, standarisasi produk dan perizinan (labeling), akses permodalan/perbankan dan managemen keuangan serta akses pemasaran dan digitalisasi pemasaran.

Adapun beberapa Aspek yang dimaksud Wakil Ketua DPRD Buton Tengah, Suharman adalah Pertama, Peningkatan akses terhadap modal, pengenalan teknologi dan pengelolaan, Peningkatan akses pada pasar dalam bentuk informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran.

Kedua, Pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha dan penanaman semangat berwirausaha, kelembagaan ekonomi dengan memperkuat pasar disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. serta ketiga Membangun kemitraan usaha bagi pengembangan usaha ekonomi kerakyatan. (Advetorial)

Peliput : Fedi Indra S.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini