INFOKINI.NEWS, KOTAMOBAGU – Wali Kota Kota Kotamobagu, Tatong Bara, menghadiri Indonesia International Smar City Expo & Forum (IISMEX) 2019, yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (19/7/2019).
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla, itu, melangsungkan beberapa forum dan kegiatan besar, seperti Indo Water, Indo Waste, Indo Renergy, Indo PoolTech, Indo Security, Indo Firex 2019 Expo & Forum, serta menampilkan berbagai inovasi layanan perkotaan, yang juga dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, para gubernur, bupati dan wali kota se-Indonesia, serta sejumlah lembaga terkait lainnya.
Usai mengikuti pembukaan acara tersebut, Wali Kota Tatong Bara mengatakan, kesiapan infrastruktur teknologi informasi di Kota Kotamobagu saat ini sudah cukup memadai, meski masih perlu terus ditingkatkan cakupan presentasenya.
“Infrastruktur kita sudah berkisar 80 persen. Selain terus mempersiapkan infrastruktur penunjang lainnya untuk proses integrasi data perencanaan pembangunan di masing-masing perangkat daerah, kita juga terus memperkuat kualitas SDM bidang teknologi informasi untuk menunjang peningkatan layanan publik pemerintah kota,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kotamobagu, Ahmad Yani Umar, menyatakan dukungannya bagi penerapan program smart city yang digagas Wali Kota Tatong Bara.
“Kami tentu saja sangat mendukung dan akan terus bekerja keras untuk memperluas cakupan infrastruktur teknologi informasi guna meningkatkan palayanan publik dan pemerintahan di Kota Kotamobagu,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah dan pemerintah daerah agar terus bersinergi mendukung pelaksanaan smart city (kota cerdas) di daerah masing-masing.
“Tujuannya agar bisa memberikan layanan publik dan pemerintahan yang mudah, murah, cepat, tepat, transparan, serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.
Menurut wapres, kecanggihan teknologi informasi saat ini adalah penunjang utama yang harus dibarengi kemampuan para kepala daerah dalam berinovasi untuk meningkatkan mutu serta kualitas pengelolaan kota.
“Secanggih apapun teknologi yang digunakan, kalau tidak dibarengi kemampuan kepala daerah dalam berinovasi, maka kota cerdas tidak akan pernah tercapai,” katanya.(*/irg)