IKNews,Minsel – Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku Higiene dan Sanitasi melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Metode Pemicuan Program STBM memiliki Indikator Outcome dan Output. Indikator Outcome STBM yaitu Menurunnya Kejadian Penyakit Diare dan Penyakit Berbasis Lingkungan Lainnya yang Berkaitan Dengan Sanitasi dan Perilaku.
Sedangkan Indikator Output STBM adalah sebagai berikut :
– Setiap Individu dan Komunitas Mempunyai Akses Terhadap Sarana Sanitasi Dasar Sehingga Dapat Mewujudkan Komunitas Yang Bebas Dari Buang Air di Sembarang Tempat
– Setiap Rumah Tangga Telah Menerapkan Pengelolaan Air Minum dan Makanan Yang Aman di Rumah Tangga.
– Setiap Rumah Tangga dan Sarana Pelayanan Umum Dalam Suatu Komunitas (Seperti Sekolah, Kantor, Rumah Makan, Puskesmas, Pasar, Terminal) Tersedia Fasilitas Cuci Tangan (Air, Sabun, Sarana Cuci Tangan), Sehingga Semua Orang Mencuci Tangan Dengan Benar.
– Setiap Rumah Tangga Mengelola Limbahnya Dengan Benar.
– Setiap Rumah Tangga Mengelola Sampahnya Dengan Benar.
Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) bermaksud melihat langsung di lapangan pelaksanaan 5 Pilar STBM yang di laksanakan di Desa Popontolen pada (16/5/2023) yang lalu yaitu:
1. Stop Babs(Buang Air Besar Sembarangan)
2. Ctps(Cuci Tangan Pakai Sabun)
3. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah
5. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
dan Sudah dilakukan diupayakan Oleh Masyarakat Desa Popontolen. Hasil Yang didapat menunggu rekapan dari Kepala Jaga atau lingkungan Desa Popontolen dan diketahui oleh Hukum Tua Popontolen.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melalui Kepala Dinas Kesehatan dr.Wiwin Opod menyampaikan terima kasih kepada Pj.Hukum Tua Ferry Pangala bersama seluruh Perangkat Desa Popontolen serta Puskesmas Tumpaan yang telah mendukung pelaksanaan Program STBM di Kabupaten Minahasa Selatan.
(A’Lan)