IKNews, BUOL – Bahan Bangunan atau material yang dikirim oleh Toko Penyedia dalam hal ini Toko Abadi (Ucing) ditolak oleh penerima bantuan di Desa Butukan Kecamatan Bokat Kab. Buol, diakibatkan tidak memenuhi standar atau diduga Batako yang dikirim menggunakan campuran satu banyak, kata seorang penerima bantuan namun tidak mau menyebutkan nama (26/07/2023).
Diketahu di Desa Butukan dibagi menjadi dua kelompok dari 20 penerima bantuan BSPS, yaitu menjadi kelompok 1 dan 2, dalam dua kelompok masing-masing berbeda toko yang menjadi penyedia bahan bangunan.
Di Toko Kelompok 2, harga bahan bangunannya relatif rendah dan kualitas bahan bangunannya atau material terjamin dan memuaskan penerima bantuan BSPS, namun di Toko Kelompok 1.
Selain harga yang mahal, kualitas bahan bangunannya berupa batako sangat berbeda dengan kelompok 2, sehingga kurang lebih 3000 batako rencana akan dipulangkan kembali ke penyedia atau toko.
Menurut salah seorang penerima bantuan yang meminta namanya tidak mau dipublis, bahwa mereka telah menyampaikan kepala TFL dan pihak toko terkait material batako yang tidak layak digunakan dan akan mengembalikan bahkan menolak material tersebut.
“Awalnya pihak penyedia Toko Abadi (Ucing) seperti keberatan untuk dikembalikan material batako tidak layak pakai tersebut, namun setelah terjadi percakapan yang alot, pihak toko abadi berjanji akan mengganti kembali material batako tersebut,” jelasnya.
“Apabila toko abadi tidak mengganti material batako, maka kami akan mengganti toko penyedia karena selain materialnya tidak bagus, harga materialnya sangat mahal dibanding dengan harga material pada kelompok 2,” tegasnya.
Sementara itu TFL Rizki setelah dikonfirmasi terkait harga dan material yang ditolak oleh penerima bantuan BSPS mengatakan memang benar, material batako yang harganya mahal 5.500/batako.
“Bahkan berdampak pada penerima bantuan yang rugi apabila kualitas batako tidak baik,” katanya.*
Reporter : Jamaluddin