Beranda Sulawesi Tengah Buol Sering Kritik Kebijakan Pemerintah, Mantan Guru Ini Dijagokan di Pilkada Buol 2024

Sering Kritik Kebijakan Pemerintah, Mantan Guru Ini Dijagokan di Pilkada Buol 2024

100
0
Yudit Tarakuku, M.PD

IKNews, Buol – Kontestasi Politik saat ini menjadi buah bibir dari semua kalangan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya perbincangan terkait politik baik dari kalangan masyarakat umum maupun elit.

Pembahasan Politik saat ini bahkan merembes kesetiap pelosok daerah, misalnya di Kabupaten Buol, perbincangan agenda politik 2024 baik Pilkada, Legislatif dan Pilpres seakan menjadi suplemen keseharian semua kalangan di warung-warung kopi.

Dalam pembahasan terkait Pilkada Buol 2024, banyak bermunculan nama-nama yang dijagokan baik dari Politisi, Pengusaha, Profesional bahkan Birokrat.

Misalnya dari kalangan Birokrat, beberapa nama yang muncul saat ini dan masih aktif bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut disebut-sebut dalam Pilkada Buol 2024 mendatang.

Diantara nama-nama Birokrat yang ramai diperbincangkan tersebut yakni, Drs Moh Suprizal MM, Asisten II Dr Arianto Rioeh M Si, Kepala Bappeda Ir brahim Rasyid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Abdulah Lamase, Ir Supangat, Drs Abdulah Kawulusan M Si, merekalah para birokrasi yang digadang-gadang berpotensi akan bertarung dalam kontestasi politik tersebut.

Selain itu, ada juga salah satu Birokrat yang dijagokan dalam Pilkada Buol 2024, yakni Yudir Tarakuku S Pd, M Pd, siapa dari kalangan guru yang tidak kenal beliau, bicara idealisme, integritas, beliau tidak pernah terukur oleh pejabat manapun yang ada di Buol, apalagi soal tawar menawar Jabatan.

Bicara histori Yudit Tarakuku, sejak kecil terbiasa dengan kesederhanaan hingga sekarang, sang guru tersebut juga cukup terkenal deng cuitan-cuitanya di media sosial yang mengkritisi kebijakan pemerintah, sehingga para netizen pun ikut terbantukan dengan ciutannya.

Kebanyakan cuitan yang dilontarkan sang guru tersebut, itu terbukti berdasarkan fakta di lapangan. Sehingga bagi beliau persoalan jabatan bukanlah standar ukur dalam berbuat, tetapi bagaimana menolak jabatan atau pun mundur dari jabatan karena persoalan nurani itu penting.

Bicara persoalan pangkat dan golongan, sang guru Yudit sudah pantas menduduki jabatan strategis, bahkan beberapa kali ditawarkan menjadi pejabat dilingkungan pendidikan, beliau menolak dan memilih menjadi pengawas bagi guru se-profesinya.

Diketahui, Yudit Tarakuku merupakan salah satu guru yang berani melawan kebijakan Bupati Amran Batalipu saat itu, demi mempertahankan keutuhan organisasi PGRI.***

Penulis : Jamaludin
Editor : Yogi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini